"Itu sebabnya dia menutupi gunung, termasuk istana, untuk menekankan hasratnya," kata Eran Kruzel dari Otoritas Taman dan Alam Israel.
Mengubur istana selama masa hidupnya memberi Herodes kepuasan karena mengetahui kuburannya akan menonjol.
Keputusan itu ternyata juga membantu melestarikan dan melindungi situs itu selama 2.000 tahun.
"Ini adalah laboratorium arkeologi yang tak tertandingi," kata Porat, Ia membandingkannya dengan pelestarian Pompeii kota peninggalan Romawi Kuno di Italia yang hancur karena lava dari letusan dahsyat gunung Vesuvius pada 79 Masehi.
Di dalam kompleks makam tersebut sebuah tangga lebar mengarahkan makan ke serambi utama istana.
Ada tiga baris penyangga bangunan melengkung di atas serambi, sejak Herodes memutuskan untuk menguburkan istananya.
Tetapi bagian itu masih membutuhkan akses saat Herodes masih hidup.
Serambi itu sendiri berisi lukisan dinding bergaris dalam warna asli kemerahan, hijau dan hitam, menciptakan pola yang meniru panel marmer, sejalan dengan gaya kerajaan Yudea.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR