Maka inilah beberapa pendapat yang disampaikan oleh para pakar di Foreign Policy.
Sehalus mungkin, presiden terpilih seharusnya umumkan rencana untuk review kebijakan Semenanjung Korea, dengan mengingat langkah-langkah yang pernah diambil oleh Presiden AS sebelumnya.
Administrasi George Bush melengkapi review tersebut pada Juni 2001, saat itu Gedung Putih mencari jalan keluar dari Kerangka Persetujuan yang telah disepakati oleh Bill Clinton dan Kim Jong-Il.
Meninggalkan Kerangka Persetujuan rupanya menjadi masalah baru, yang dirasakan Bush di masa jabatan keduanya saat Korea Utara laksanakan uji senjata nuklir.
Bush kemudian melaksanakan pembicaraan dengan Beijing untuk menenangkan Korea Utara, dan hasilnya tidak begitu sesuai dengan harapannya.
Saat kepemimpinan Obama, ia tidak pernah lakukan review kebijakan, tunjukkan jika ia memiliki prioritas rendah atas isu Korea Utara.
Hal itu juga menjadi masalah, karena di akhir masa jabatan keduanya, Obama memasukkan Kim Jong-Un sebagai masalah keamanan nasional nomor satu.
Segera kepemimpinan ganti kepada Trump, yang tidak lakukan review kebijakan, dan merilis kebijakan tekanan maksimal dan pertemanan pada April 2017.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR