Intisari-online.com -Hari Minggu sore, Indonesia telah menerima pengiriman pertama vaksin Covid-19 dari China.
Para pakar mengatakan, promosi kerjasama penanganan pandemi telah dibangun.
Banyak yang tidak heran jika nantinya pemulihan ekonomi Indonesia akan banyak bergantung pada China.
Ini artinya, hubungan kerjasama regional akan semakin bagus.
Sebanyak 1.2 juta dosis vaksin Covid-19 yang dibuat oleh perusahaan China Sinovac Biotech telah diterima Indonesia.
Vaksin tersebut telah diuji klinik tahap tiga di Indonesia sejak Agustus lalu.
Dilaporkan dari Global Times, media pemerintah China, Indonesia telah memesan sekitar 143 juta dosis vaksin dari Sinovac.
Indonesia sedang menunggu pengesahan penggunaan darurat vaksin dari BPOM, sementara persiapan vaksinasi massal telah dimulai.
Indonesia telah menjadi negara dengan jumlah pasien Covid-19 terbanyak di seluruh Asia Tenggara.
Senin kemarin menurut laporan dari Universitas Johns Hopkins, tercatat sudah ada 580 ribu kasus terkonfirmasi di Indonesia.
Merebaknya virus telah menghancurkan prospek ekonomi Indonesia.
Produk Domestik Bruto diharapkan terkontraksi sampai 1,5% di Indonesia tahun ini, menurut data dari IMF Oktober lalu.
Angka itu jauh lebih buruk dari estimasi sebelumnya sebesar 0.3% kontraksi.
Teknologi atau penelitian ilmiah di Indonesia masih belum cukup untuk mampu mengembangkan vaksin sendiri, padahal vaksin harus dengan segera di tangan, agar ekonomi dan kesehatan bisa pulih secara bersamaan.
Itu sebabnya Indonesia mulai mencari segala bantuan, termasuk dari China, negara yang sudah sesumbar jika mereka sudah mempersiapkan vaksin jauh-jauh hari.
China memang satu negara yang berhasil mengendalikan epidemi di dalam negaranya dengan baik.
Dengan hal itu, segera China mempromosikan kerjasama yang lewati batas terutama dalam bidang pengembangan vaksin dengan tujuan yang dipublikasikan sangat luas.
Lima kandidat vaksin China masih dalam uji klinis di negara lain termasuk Uni Emirat Arab, Brasil, Pakistan dan Peru.
China telah aktif bekerjasama dengan organisasi internasional seperti WHO, Gavi, Vaccine Alliance dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations.
Kerjasama China dan Indonesia menjadi contoh yang bisa dimanfaatkan China.
Dengan berhasilnya kerjasama dengan Indonesia, China akan memiliki kuasa untuk bekerjasama lebih dalam dengan negara Asean lainnya.
Hal ini juga mengingat bahwa Asean telah sepakat dengan perjanjian perdagangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Pemerintah sendiri tujuan utamanya adalah membuka kembali pulau Bali tahun depan, sehingga vaksin diburu-buru untuk segera sampai di Indonesia.
Warga Bali bisa menjadi segelintir masyarakat yang akan menjadi penerima vaksin pertama.
Dilansir dari nzcity, hal tersebut agar Bali segera menjadi zona hijau tahun depan.
Selain Indonesia, Turki juga mengatakan telah memesan 50 juta dosis vaksin CoronaVac minggu lalu.
Mereka mengharapkan pengiriman pertama Jumat besok.
Kebutuhan Beijing untuk memvaksinasi rakyatnya juga tidak kalah kecil.
Mereka harus memvaksin 1.4 miliar penduduk mereka sendiri.
Namun Xi Jinping tetap berusaha menyediakan vaksin untuk kebutuhan seluruh umat manusia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini