"Kami tidak mengenal apa itu hubungan pertemanan," ungkap Park.
Park kemudian mengungkapkan bagaimana dia harus makan serangga untuk hidup, dan menyalahkan rezim Kim yang membiarkan rakyatnya kelaparan."
"Baik paman dan neneknya tewas karena kelaparan."
"Dia kemudian menuturkan adalah hal biasa melihat jenazah korban kelaparan di jalanan."
"Anda akan melihat banyak orang sekarat karena kelaparan."
"Saat itu, saya bahkan tidak tahu bahwa itu adalah hal tak normal," kata dia.
Dia pun menyesalkan keputusan Pyongyang yang menghabiskan hingga miliaran dollar AS hanya untuk menguji coba senjata nuklir.
Menurut Yeonmi Park, jika saja Korut menganggarkan 20 persen saja untuk warganya, maka tidak akan ada ceritanya tewas kelaparan.
Baca Juga: Covid-19 Di Korea Utara: Tetap Berjuang Produksi Vaksin Meski Ancaman Kelaparan dan Badai Mengintai
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR