Advertorial
Intisari-Online.com - Seperti banyak negara bertetangga lain, Indonesia dan Malaysia kerap terlibat polemik wilayah perbatasan, seperti apa perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia?
Seperti diketahui, angkatan bersenjata digunakan negara-negara di dunia untuk menjaga kedaulatannya.
Siapa berani mengusik wilayah suatu negara, maka angkatan bersenjata akan menjadi garda terdepan untuk melindunginya.
Indonesia dan Malaysia sendiri berbatasan darat dan juga di laut.
Mengutip Kompas.com (17/9/2020), Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan sejumlah sengketa perbatasan wilayah Indonesia dengan beberapa negara tetangga, termasuk Malaysia.
Menurut Tito, sengketa-sengketa yang ada diselesaikan satu per satu menurut skala prioritas.
Menurutnya, beberapa sengketa perbatasan dengan Malaysia sudah diselesaikan.
Sementara itu, sejumlah sengketa lain dengan Negeri Jiran tersebut masih dalam proses penyelesaian.
"Ya misalnya soal (perbatasan) di Pulau Sebatik. Di pulau ini tak ada borderline (garis lintas batas) yang benar-benar jelas, yang ada hanya patok-patok saja," tutur Tito.
Kondisi tersebut mengakibatkan banyak warga dari dua negara yang hilir-mudik melintasi batas kedua negara setiap harinya.
Indonesia dan Malaysia merupakan negara bertetangga yang kerap menjalin ketegangan dalam berbagai hal.
Selain masalah perbatasan, klaim Malaysia atas warisan budaya Indonesia pun kerap membuat hubungan keduanya memanas.
Perbandingan Kekuatan Militer Indonesia dan Malaysia
Melansir Global Firepower, peringkat kekuatan militer menunjukkan bahwaposisi Indonesia saat ini berada di atas Malaysia.
Indonesia berada di peringkat ke-16 dari 138 negara, sementara Malaysiaberada di peringkat 44.
Terbelit masalah hutang, Malaysia menganggarkan belanja pertahanan Malaysia tahun 2020 terbilang kecil jika dibanding Indonesia, yaitu $ 4 miliar. Bagaimana dengan Indonesia?
Militer Indonesia dapat dikatakan lebih kaya, dengan hampir dua kali lipat anggaran pertahanan Malaysia, yaitu $ 7,6 miliar.
Selain anggaran pertahanan, Indonesia juga unggul di berbagai sektor.
Indonesia telah menunjukkan keunggulan dalam hal jumlah personel militer.
Indonesia memiliki 800.000 personel militer, dengan 400.000 personelaktif dan 400.000 cadangan.
Sementara Malaysia memiliki 410.000 personel militer, dengan 110.000personel aktif dan 300.000 cadangan.
Kemudian, di laut Indonesia memimpin dengan menempati peringkat ke-10dari 138 negara, sedangkan Malaysia ke-39.
Keunggulan kekuatan laut Indonesia berkat kepemilikan 5 kapal selam, 7kapal fregat, 24 korvet, 156 patroli, dan 10 mine warfare.
Dalam 10 besar kekuatan armada angkatan laut, Indonesia bersandingdengan Korea Utara, China, Rusia, Amerika Serikat, Kolumbia, Iran, Mesir,Thailand, dan India.
Sementara itu, Malaysia berada di peringkat ke-44 untuk kategori tersebut,dengan kepemilikan 2 kapal selam, 6 kapal fregat, 6 korvet, 41 patroli, dan 4 mine warfare.
Begitu pula untuk kekuatan udara Indonesia unggul, menempati peringkat ke-28 dari 138 negara dengan kekuatan total 462.
Pesawat yang dimiliki Indonesia di antaranya 41 pesawat tempur, 31 pesawat serangan khusus, 54 angkutan, 5 pesawat misi khusus, 177 helikopter, 16 helikopter serang, dan 109 pesawat latih.
Dibanding Malaysia, masing-masing jenis pesawat angkatan udara Indonesia tersebut jumlahnya lebih banyak.
Malaysia dibekali 26 pesawat tempur, 13 pesawat serangan khusus, 18 angkutan, 4 pesawat misi khusus, 65 helikopter, serta 40 pesawat latihan.Bahkan, Malaysia tidak memiliki helikopter serang.
Dengan kepemilikan armada udara tersebut, Malaysia hanya mampumenempati peringkat ke-54 dari 138 negara untuk kekuatan udaranya.
Namun, di sektor darat, Indonesia dan Malaysia berbagi keunggulan.
Baik Indonesia maupun Malaysia menunjukkan keunggulan masing-masingdi sektor darat.
Malaysia unggul untuk kendaraan lapis baja dan proyektor roket, dengankepemilikan atas 1.387 kendaraan lapis baja dan 54 proyektor roket.
Sementara Indonesia memiliki 1.178 kendaraan lapis baja dan 36 proyektor roket.
Lainnya, Malaysia memiliki 74 tank tempur dan 211 artileri lapangan. Namun, tidak memiliki artileri self-propelled.
Sedangkan Indonesia unggul untuk kepemilikan 313 tank tempur dan 366artileri lapangan. Bahkan, memiliki 153 artileri self-propelled, yang tidak dimiliki Malaysia.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari