Advertorial
Intisari-Online.com - Sama-sama tak menyerah atas masing-masing klaimnya, seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan Taiwan?
China selama ini terus mengklaim Taiwan sebagai bagian wilayahnya, bahkan berjanji suatu saat nanti akan merebutnya, dengan paksaan jika perlu.
Sementara Taiwan teguh mengatakan bahwa ia merupakan negara berdaulat.
Belakangan ini, jet tempur China pun makin rajin terbang di zona pertahanan Taiwan, Beijing terus menunjukkan ancamannya.
Menanggapi tingkah China, berbagai peringatan ditunjukkan Taiwan terhadap tetangga sekaligus musuhnya, namun tak pernah digubris.
Kini, Taiwan melakukan upaya lainnya, yaitu dengan meminta bantuan kepada Australia.
Melansir abc.net.au (2/12/2020), Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu telah memperingatkan risiko konflik regional "lebih tinggi dari sebelumnya" karena meningkatnya agresi dan otoritarianisme Beijing.
Wu telah meminta negara demokrasi termasuk Australia untuk mendukung Taiwan melalui berbagi informasi dan intelijen.
Dalam wawancara eksklusif dengan The World dari ABC TV, Wu menuduh China "ekspansionisme" yang merupakan ancaman langsung ke Taiwan.
"China telah memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong. China juga telah mengirim kapal ke perairan yang disengketakan di Laut China Timur," katanya.
"China juga mencoba untuk mengambil kendali atas Laut China Selatan, dan melakukan beberapa pertempuran kecil dengan India di sepanjang perbatasan India.
"Taiwan tampaknya duduk tepat di garis depan ekspansionisme luar China,".
Baca Juga: Go Laba, Seni Kebersamaan yang Dibangun Orang-orang Bajawa
Wu mengatakan Taiwan "merasakan panas" dan menuduh militer China melanggar batas Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) kritis Taiwan.
"Jika Anda melihat aktivitas militer China di sekitar Taiwan, ini semakin intensif. Kami melihat bahwa kapal militer China serta pesawat militernya menyeberang ke ADIZ Taiwan, terutama di sudut barat daya ADIZ Taiwan hampir setiap hari," katanya.
Wu mengatakan Australia yang kuat sangat penting untuk keamanan regional.
Australia telah menjadi elemen atau aktor yang sangat kuat di Indo Pasifik, katanya.
"Saya telah melihat sepanjang sejarah bahwa Australia telah berkorban begitu banyak untuk melindungi prinsip dan nilai [global].
"Oleh karena itu, saya melihat negara-negara yang berpikiran sama seperti Jepang dan Australia dan India dan Amerika Serikat juga dapat bekerja sama untuk mencegah China dari ekspansionisme lebih lanjut."
Komentar Wu datang ketika hubungan Australia-China mencapai titik terendah baru.
Mencari dukungan global untuk menghadapi China, seperti apa perbandingan kekuatan militer China dan Taiwan terbaru?
Menurut peringkat Global Firepower 2020, militer China memimpin dengan menjadi militer paling kuat ke-3 di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat dan Rusia.
Sementara Taiwan jauh di bawahnya, yaitu berada di peringkat ke-26 dari 138 negara dalam daftar tersebut.
Untuk jumlah personel militernya, Taiwan hanya memiliki personel militeraktif sebanyak 165.000, dibanding China yang memiliki 2.183.000 personel.
Meski jumlah tentara cadangan Taiwan lebih banyak dari China, yaitu 1.657.000 dibanding 510 personel cadangan, namun secara keseluruhan jumlah tentara China tetap lebih banyak.
Jumlah keseluruhan personel militer China yaitu 2.693.000, sementara Taiwan 1.822.000 personel.
Lalu, bagaimana dengan perbandingan militer di setiap sektor kedua negara yang tengah terlibat konflik ini?
Kekuatan darat
China memimpin dengan 3.500 tank tempur, 33.000 kendaraan lapis baja, 3.800 artileri self- propelled, 3.600 artileri lapangan, dan 2.650 proyektor roket.
Sementara Taiwan memiliki 1.180 tank tempur, 2.000 kendaraan lapis baja, 482 artileri self-propelled, 1.160 artileri lapangan, dan 115 proyektor roket.
Kekuatan laut
Untuk kekuatan lautnya, militer China dibekali 777 armada. Diantaranya 7 kapal induk, 74 kapal selam, 36 kapal perusak, 52 fregat, 50 korvet, 220 kapal patroli, dan 29 mine warfare.
Dibanding militer Taiwan yang hanya memiliki 117 armada. Diantaranya 4 kapal selam, 4 kapal perusak, 22 fregat, 1 korvet, 39 kapal patroli, dan 10 mine warfare.
Kekuatan udara
Di udara, China tercatat memiliki total pesawat 3.210 unit, diantaranya 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat serangan khusus, 224 angkutan, 111 pesawat misi khusus, 911 helikopter, 281 pesawat serang helos, dan 314 pesawat latihan.
Sedangkan Taiwan memiliki total pesawat hanya kurang dari seperempat milik China, yaitu sebanyak 744 unit. Diantaranya 289 pesawat tempur, 19 angkutan, 19 pesawat misi khusus, 210 helikopter, 91 pesawat serang helos, 207 pesawat latihan, dan bahkan tidak memiliki pesawat serangan khusus.
Peringkat kekuatan udara China yaitu ke-3 teratas, hanya di bawah AS dan Rusia. Sementara Taiwan di peringkat ke-14.
Meski begitu, dibanding kekuatan darat dan laut, kekuatan udara Taiwan lebih tampak mendekati China.
Untuk kekuatan lautnya, Taiwan berada di peringkat 22, sedangkan China di peringkat 2.
Dari segi keuangan, Taiwan pada 2020 memiliki anggaran pertahanan sebesar $ 10,7 miliar menurut Global Firepower.
Namun, itu tak ada apa-apanya dibanding China yang dibekali anggaran pertahanan sebesar $ 237 miliar.
Baca Juga: Ambisi di Akhir Tahun: Indonesia Sangat Ingin Segera Miliki Jet Tempur Rafale Prancis
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari