Advertorial

Kondisi Terburuk di Indonesia Sudah Dimulai, Jumlah Pasien Terus Bertambah, Kapasitas Rumah Sakit Mulai Penuh, Tapi Puluhan Tenaga Medis Berguguran Satu per Satu

Mentari DP

Penulis

Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan, selama seminggu pertama Desember 2020, setidaknya sebanyak 12 dokter yang meninggal
Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan, selama seminggu pertama Desember 2020, setidaknya sebanyak 12 dokter yang meninggal

Intisari-Online.com - Jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia melonjak tajam.

Beberapa hari lalu, kasus harian menembus 8.300 kasus. Dan kemarin mencapai 6.000 kasus.

Di tengah tingginya lonjakan kasus tersebut, justru jumlah tenaga medis yang meninggal bertambah.

Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan, selama seminggu pertama Desember 2020, setidaknya sebanyak 12 dokter yang meninggal.

Baca Juga: Trump Sudah Lantang Tuduh Virus Corona Dibuat diChina, Peneliti Ini Malah Bikin Geger Dunia Karena Ungkap Covid-19 Lebih Dulu Muncul di Amerika, Ini Buktinya

Jumlah tersebut terdiri dari:

- Dokter umum: 9 orang

- Spesialis kejiwaan: 1orang

- Radiologi: 1 orang

- Obgyn: 1 orang

IDI menyebutkan, dalam kurun waktu seminggu pertama Desember 2020, angka kematian tenaga medis naik hingga tiga kali lipat.

Baca Juga: Mensos Juliari Terancam Hukuman Mati Karena Terima Suap Bansos Covid-19 Sebanyak Rp17 Miliar: Begini Urutan Eksekusi Mati di Indonesia, Harus Mati dalam 1 Menit

Divisi Advokasi dan Hubungan Eksternal Tim Mitigasi PB IDI Eka Mulyana mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar tidak membahayakan orang lain.

Termasuk kepada masyarakat yang masih tidak percaya dengan adanya Covid-19.

Eka menegaskan, virus corona benar-benar nyata dan telah menyebabkan banyak korban jiwa.

"Tingginya lonjakan pasien Covid serta angka kematian tenaga medis dan tenaga kesehatan menjadi peringatan kepada kita semua untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (3M)," ujarnya seperti dalam rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (5/12/2020).

Protokol kesehatan

Eka menyampaikan risiko mengabaikan protokol kesehatan, maka sama saja mengorbankan tak hanya keselamatan diri sendiri namun juga keluarga dan orang terdekat termasuk orang di sekitar.

Ia menyebut, pandemi akan berlalu dengan kerja sama seluruh pihak, termasuk yang tak mempercayai Covid-19.

“Kami dari Tim Mitigasi PB IDI secara khusus juga mengingatkan kepada para teman sejawat tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk waspada dan tetap menjalankan SOP seperti dalam pedoman standar perlindungan dokter di saat melakukan pelayanan dan saat berada di keluarga dan komunitas,” katanya lagi.

Tim Mitigasi PB IDI mencatat sebanyak 342 petugas medis meninggal dunia akibat Covid-19 sejak Maret hingga Desember 2020.

Petugas medis tersebut terdiri dari 192 dokter dan 14 dokter gigi, dan 136 perawat.

Baca Juga: Terima Suap Rp17 Miliar dari Bansos Penanganan Covid-19, Warga Indonesia Minta Menteri SosialJuliari Dihukum Mati, 'Korupsidi SaatBencana Nasional Layak Dihukum Mati'

Secara lengkap berikut ini rincian dokter yang meninggal di berbagai provinsi di Indonesia:

1. Jawa Timur: 39 dokter, 2 dokter gigi, dan 36 perawat

2. DKI Jakarta: 31 dokter, 5 dokter gigi dan 21 perawat

3. Sumatra Utara: 24 dokter dan 3 perawat

4. Jawa Barat: 17 dokter, 3 dokter gigi, dan 18 perawat

5. Jawa Tengah: 17 dokter dan 21 perawat

6. Sulawesi Selatan: 7 dokter dan 3 perawat

7. Banten: 7 dokter dan 2 perawat

8. Bali: 6 dokter

9. DI Aceh: 6 dokter dan 2 perawat

10. Kalimantan Timur 5 dokter dan 3 perawat

11. Riau: 5 dokter

12. DI Yogyakarta: 5 dokter dan 2 perawat

13. Kalimantan Selatan: 4 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat

14. Sumatra Selatan: 4 dokter dan 5 perawat Kepulauan

Baca Juga: Kasus Positif Melonjak Karena Banyak Warga Indonesia yangLanggar Protokol Kesehatan, 'Kalau di Korea Utara, Mereka Sudah Pasti Ditembak Mati di Depan Umum'

15. Riau: 3 dokter dan 2 perawat

16. Sulawesi Utara: 3 dokter

17. Nusa Tenggara Barat: 2 dokter

18. Sumatra Barat: 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat

19. Kalimantan Tengah: 1 dokter dan 2 perawat

20. Lampung: 1 dokter dan 1 perawat,

21. Maluku Utara: 1 dokter dan 1 perawat

22. Bengkulu: 1 dokter

23. Sulawesi Tenggara: 1 dokter dan 2 dokter gigi

24. Papua Barat: 1 dokter

25. Papua: 2 perawat DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat

26. Nusa Tenggara Timur: 1 perawat Kalimantan Barat: 1 perawat

(Nur Rohmi Aida)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Penanganan Covid-19 dan Terus Bertambahnya Korban Jiwa dari Kalangan Tenaga Medis")

Baca Juga: Sanggup Penggal Negara Malaysia Jadi 2 Bagian, Sebegini Kuat Kekuatan Tempur TNI di Pulau Natuna, China yang Begitu Ditakuti Itu Saja Langsung Mundur Ketakutan

Artikel Terkait