Pada pengertian paling mendasar, demam berarti suhu tubuh di atas normal.
Demam berbeda dari suhu tinggi. CDC dan komunitas medis pada umumnya menganggap suhu setidaknya 38 derajat Celcius sebagai demam.
“Demam adalah respons alami tubuh terhadap infeksi, termasuk COVID-19,” kata pakar penyakit menular Amesh A. Adalja, M.D., peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security.
Meningkatnya suhu tubuh terjadi karena sistem kekebalan tubuh mencoba membunuh patogen yang tidak diinginkan, yakni, virus atau bakteri.
Pada suhu normal, penyebab penyakit ini dapat dengan mudah bereplikasi, tetapi ketika keadaan panas, sulit bagi mereka untuk bertahan hidup.
Bisakah terkena covid-19 tanpa demam? Itu mungkin saja.
“Demam adalah salah satu gejala paling umum dengan covid-19, tetapi banyak orang tidak pernah mengalaminya,” kata Richard Watkins, M.D., seorang dokter penyakit menular dan seorang profesor penyakit dalam di Northeast Ohio Medical University.
Menurut Adjala, bisa saja seseorang punya gejala covid-19, tapi tidak demam.
Demam juga bisa naik turun ketika kamu mengidap covid-19 (yang juga terjadi pada penyakit apa pun).
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR