Lebih dari sekadar kerja sama sebagai tim, Go Laba menunjukkan kesungguhan orang Bajawa dalam mengenang atau merayakan sebuah peristiwa dalam hidup sebagai ungkapan syukur pada Wujud Tertinggi. Itu sebabnya, Go Laba tidak dibunyikan kapan dan di mana saja, melainkan hanya pada momen-momen tertentu. Sebut saja, pada momen Ka Sa’o (renovasi dan peresmian ulang rumah adat), misa syukur Imam/Pastor baru, penjemputan pejabat pemerintahan atau petinggi agama, ulang tahun lembaga-lembaga tertentu, atau pada perlombaan antarsekolah dan saat ujian praktik seni budaya di sekolah-sekolah di Bajawa.
Go Laba merupakan juga perkakas budaya yang ternyata, dapat dijadikan tempat berguru. Dan dari makna-makna yang sudah disebutkan di atas, Go Laba sebetulnya merangkum satu hal penting yang dibutuhkan dalam hidup. Namanya, soliditas.
UNTOLD FLORES EXPEDITION merupakan perjalanan untuk menyingkap sejarah, budaya, alam, dan cerita manusia di Flores, Nusa Tenggara Timur. Tujuannya, membangkitkan gairah perjalanan wisata berbasiskan narasi tentang sebuah tempat, sekaligus membangun kesadaran warga dan pejalan tentang pentingnya memuliakan nilai-nilai kampung halaman. Perjalanan ini merupakan bagian penugasan National Geographic Indonesia,yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Artikel ini sudah tayang di nationalgerographic.co.id dengan judul "Go Laba, Soliditas Orang-orang Bajawa Membangun Kebersamaan".
KOMENTAR