Advertorial

Setelah Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran, Kapal Induk AS Bergerak Menuju Kawasan Teluk, Ada Apa?

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com-Jumat (27/11), salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh dalam sebuah serangan terhadap mobilnya di luar Teheran.

Iran menuduh musuh bebuyutannya yakni Israel berada di belakang pembunuhan Fakhrizadeh.

Setelah terjadinya pembunuhan tersebut,kapal induk Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah bergerak kembali menuju wilayah Teluk.

Namun, terkait kabar tersebut, seorang juru bicara Angkatan Laut menepis perpindahan kapal induk ini dipicu oleh "ancaman" apapun setelah pembunuhan ilmuwan nuklir terkenal di Iran.

Baca Juga: Benarkah Madu yang Dikerubungi Semut Berarti Palsu? Berikut Penjelasan Ahli

Ketegangan di wilayah itu luar biasa tinggi setelah pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan yang diduga dunia barat otak di balik program nuklir rahasia Iran.

Masih belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas kematian ilmuwan ini.

Tetapi Iran menyalahkan Israel ada di balik pembunuhan ini.

Komandan Rebecca Rebarich, seorang juru bicara Armada ke-5 AS, mengatakan kepada AFP kembalinya kapal induk USS Nimitz yang bertenaga nuklir itu tidak ada hubungannya dengan "ancaman spesifik/khusus."

Baca Juga: Spesialisasinya Pertempuran di Udara, Tapi Pasukan Khusus Indonesia Ini Juga Mahir Menggilas Serangan Teror di Darat dan Laut, Latihannya Sangat Ketat!

"Tidak ada ancaman khusus yang memicu kembalinya Nimitz Carrier Strike Group," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Kembalinya Nimitz berpusat pada mempertahankan kemampuan CENTCOM untuk tetap siap membantu menjaga stabilitas dan keamanan regional," kata Rebarich, merujuk pada Komando Pusat AS.

Pentagon mengatakan sebelumnya bahwa kelompok kapal induk akan memberikan dukungan tempur dan perlindungan udara ketika militer menarik ribuan pasukan dari Irak dan Afghanistan pada pertengahan Januari, di bawah perintah dari Presiden Donald Trump.

Sekitar 2.000 pasukan akan ditarik dari Afghanistan dan 500 dari Irak, tersisa sekitar 2.500 di setiap negara.

Baca Juga: China Kembali Aktif, Tiba-tiba Kirimkan Kapal Pendarat Amfibi dan Rudal Siluman ke Laut China Selatan, untuk Apa?

Akun Twitter Armada ke-5 menunjukkan gambar-gambar sayap udara Nimitz yang melakukan operasi penerbangan di sana, pada Sabtu (28/11/2020).

Alutsista yang pembawa biasanya termasuk kapal penjelajah, skuadron perusak, dan pesawat tempur.

Kapal induk Nimitz memiliki panjang lebih dari 300 meter, memiliki kru lebih dari 6.000, dan membawa hingga 90 helikopter dan pesawat tempur.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapal Induk AS Bergerak Menuju Teluk, Imbas Tewasnya Ilmuwan Nuklir Iran

Baca Juga: Salah Satu Hobinya Adalah 'Mengumpulkan' Perawan, Siapa Sangka Kim Jong-Un Sampai Jor-joran Habiskan 51 Miliar Hanya untuk Urusan Pakaian Dalam Para Wanita Itu!

Artikel Terkait