Intisari-Online.com - Jumat (27/11), salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dibunuh dalam sebuah serangan terhadap mobilnya di luar Teheran.
Iran menuduh musuh bebuyutannya yakni Israel berada di belakang pembunuhan Fakhrizadeh.
Setelah terjadinya pembunuhan tersebut, kapal induk Amerika Serikat (AS) dikabarkan telah bergerak kembali menuju wilayah Teluk.
Namun, terkait kabar tersebut, seorang juru bicara Angkatan Laut menepis perpindahan kapal induk ini dipicu oleh "ancaman" apapun setelah pembunuhan ilmuwan nuklir terkenal di Iran.
Baca Juga: Benarkah Madu yang Dikerubungi Semut Berarti Palsu? Berikut Penjelasan Ahli
Ketegangan di wilayah itu luar biasa tinggi setelah pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan yang diduga dunia barat otak di balik program nuklir rahasia Iran.
Masih belum ada yang menyatakan bertanggung jawab atas kematian ilmuwan ini.
Tetapi Iran menyalahkan Israel ada di balik pembunuhan ini.
Komandan Rebecca Rebarich, seorang juru bicara Armada ke-5 AS, mengatakan kepada AFP kembalinya kapal induk USS Nimitz yang bertenaga nuklir itu tidak ada hubungannya dengan "ancaman spesifik/khusus."
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR