Advertorial

Terlihat Bahagia Antar-pasangan, Tapi Mengapa Suami Istri di Keluarga Kerajaan Inggris Tidur di Kamar Terpisah? Ini Rupanya Alasannya!

K. Tatik Wardayati

Editor

Mengapa suami istri di keluarga kerajaan Inggris tidur di kamar terpisah? Ini rupanya alasan mereka.
Mengapa suami istri di keluarga kerajaan Inggris tidur di kamar terpisah? Ini rupanya alasan mereka.

Intisari-Online.com – Kisah anggota keluarga kerajaan memang selalu menarik untuk diberitakan.

Apalagi keluarga kerajaan Inggris yang selalu fenomenal, terutama Putri Diana, bahkan semenjak kematiannya pun hingga kini masih menjadi berita.

Meski demikian, anggota keluarga kerajaan lain pun tetap menjadi bahan berita.

Pada episode kedua serial The Crown musim keempat, Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher dan suaminya sempat diundang ke Kastil Balmoral, kediaman tempat berlibur Ratu Elizabeth di Skotlandia.

Baca Juga: Yuk Ikutan Daftar! Ratu Elizabeth Buka Lowongan ART Magang yang Gajinya Rp367 Juta, Ini Dia Syaratnya

Di sana, keduanya sempat kebingungan karena telah disediakan dua kamar tamu terpisah, meskipun mereka suami istri.

Namun ternyata, kamar tidur terpisah bagi pasangan suami istri ternyata sudah menjadi tradisi di Inggris.

Menurut The Sun, sejumlah laporan pernah mengabarkan bahwa Ratu dan Pangeran Philip selama ini tidak hanya tidur di tempat tidur terpisah, tetapi juga kamar terpisah.

Sepupu Philip, Lady Pamela Hicks, mengatakan, kelas atas selalu memiliki kamar tidur terpisah.

Baca Juga: Pakai Gaun Ratu Elizabeth Saat Pernikahannya, Begini Curhatan Putri Beatrice Soal Gaun yang Dikenakannya

Menurut Lady Pam, hal itu dilakukan agar tidur seseorang tidak terganggu oleh pasangannya, misalnya karena dengkuran atau kaki pasangan yang memenuhi tempat tidur.

"Di Inggris, kelas atas selalu memiliki kamar tidur terpisah," kata Lady Pam ketika berbicara dengan Sally Bedell Smith untuk biografinya pada 2012.

Meski begitu, keadaan itu tidak berlangsung mutlak.

Ketika merasa nyaman untuk berbagi tempat tidur, pasangan suami istri tentu saja bisa tidur bersama.

"Senang rasanya bisa memilih," ungkapnya.

Sama seperti Lady Pam, pengusaha asal Miami, Eric Borukhin, juga menganggapnya sebagai suatu kemewahan.

Kepada Vanity Fair, ia mengatakan bahwa itu semua berkaitan dengan kenyamanan. Borukhin juga memiliki kamar tidur terpisah dengan istrinya, Mira.

Berbicara tentang lingkaran sosial mereka, menurut dia, semua orang menerimanya sebagai hal yang normal.

"Jika Anda bisa memiliki ruangan ekstra, pada dasarnya itu adalah kemewahan," kata dia.

Baca Juga: Jumlah Kekayaannya Lebih dari 50 Kali Kekayaan Ratu Elizabeth, 2 Negara Tetangga Indonesia Ini Masuk 5 Negara Terkaya di Dunia, Indonesia Kira-kira Nomor Berapa?

Lalu, apakah anggota keluarga kerajaan Inggris lainnya yang lebih muda juga masih menerapkan kebiasaan yang sama?

Menuru Business Insider, meski Pangeran William dan Kate Middleton mungkin melanggar tradisi kerajaan dengan berbagi kamar tidur, mereka sebetulnya memiliki kamar mandi terpisah.

Kedengarannya seperti kemewahan tersendiri yang akan dinikmati banyak pasangan, terlepas apakah mereka tinggal di istana atau tidak.

Pada 2013, William, Kate, dan George pindah ke Apartemen 1A.

Kediaman tersebut memiliki 20 ruangan, termasuk dua kamar bayi dan lima ruang resepsi.

Namun, kediaman tersebut hanya memiliki tiga kamar tidur, meskipun ukurannya mungkin jauh lebih besar daripada rata-rata kamar.

Beberapa dari ruangan itu digunakan untuk keperluan lain, seperti tiga ruangan dapur, dua untuk staf, dan satu untuk keluarga.

Tampaknya mereka sudah melakukan beberapa renovasi untuk mengakomodasi keluarga mereka yang semakin bertambah, tetapi tetap hanya dengan tiga kamar tidur.

Oleh karena itu, masuk akal bagi William dan Kate untuk berbagi kamar tidur.

Baca Juga: Kalau Ratu Inggris Selesai Makan, Maka Tamu yang Lain Harus Menyudahi Makan Juga, Begini Aturan Ketat Makan Bersama Ratu Elizabeth II

Kualitas tidur

Dilansir AJC, gagasan tentang pasangan yang tidur di tempat tidur terpisah, atau bahkan kamar terpisah, mulai diterima di negara lain, misalnya Amerika Serikat.

Dalam survei bulan Oktober terhadap 3.000 orang Amerika di sebuah situs review kasur, hampir sepertiga dari responden mengatakan bahwa mereka ingin melakukannya, di mana satu orang tidur di kamar lain atau bahkan di luar rumah sama sekali.

Di Georgia, angkanya mencapai 34 persen.

Sementara itu, dalam survei Slumber Cloud 2018, hampir setengah dari 2.000 responden mengatakan lebih suka tidur tanpa pasangan mereka, dan 19 persen menyalahkan pasangan atas kualitas tidur mereka yang buruk.

"Meskipun ada manfaat untuk tidur bersama, salah satu pasangan yang memiliki kebiasaan tidur yang mengganggu dapat memengaruhi yang lain dan meningkatkan produksi hormon stres kortisol, sehingga menyebabkan masalah yang berdampak pada pasangan secara keseluruhan," ungkap psikoterapis hubungan dan keintiman dari Houston, Mary Jo Rapini, kepada New York Times.

Rapini menambahkan, biasanya pihak yang menyukai gagasan tentang tempat tidur terpisah adalah pihak perempuan.

"Perempuan lebih sensitif terhadap kebiasaan buruk pasangan tidur mereka. Kehamilan dan perubahan atau masalah hormonal juga dapat menyebabkan mereka ingin tidur sendiri," katanya.

Meski sejumlah lingkungan sosial mungkin memandangnya sebagai sebuah tanda yang kurang baik terhadap keharmonisan hubungan, menurut para ahli, istirahat yang cukup membantu seseorang mampu mengelola hidup dengan lebih fokus dan terkontrol.

Baca Juga: Padahal Sudah 60 Tahun Lebih Menunggu Jadi Pewaris Ratu Elizabeth II, Pangeran Charles Malah Dikabarkan Akan Serahkan Takhta pada Pangeran William, Mengapa?

Pada akhirnya, kita akan merasa lebih puas dan lebih bahagia dalam hubungan.

Menurut penulis Sleeping Apart Not Falling Apart, Jennifer Adams, ketika kedua belah pihak mendapatkan tidur malam restoratif, hal itu memungkinkan mereka untuk merasa lebih sehat secara emosional, mental, dan fisik.

Hubungan juga tidak akan diwarnai oleh kebencian dari pasangan, misalnya karena membuat mereka sulit tidur malam hari atau perasaan bersalah karena mengganggu tidur pasangannya.

"Itu (kesehatan emosional, mental, dan fisik) adalah fondasi yang baik untuk membangun dan menjaga hubungan," ungkapnya.

Sebuah studi tahun 2016 dari Paracelsus Private Medical University di Nuremberg, Jerman, menunjukkan bahwa masalah tidur dan masalah hubungan cenderung terjadi secara bersamaan.

Kurang tidur pada satu orang yang diakibatkan orang lain, seperti karena dengkuran, gelisah, atau suhu ruangan, dapat menyebabkan konflik hubungan.

Selain itu, sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Science Direct menemukan bahwa pasangan yang tidak cukup tidur cenderung suka bertengkar.

Meski begitu, menurut pakar hubungan Margo Regan, sebelum berpisah kamar tidur, pasangan harus memeriksa alasannya terlebih dahulu.

"Apakah itu untuk 'menjauh' atau 'menarik diri' dari pasangan Anda? Apakah ini cara untuk mencoba mengeklaim lebih banyak 'waktu sendiri' dalam hubungan? Jika demikian, mungkin ada cara lain untuk menyelesaikannya,” ungkapnya kepada Healthline. (Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Suami Istri di Keluarga Kerajaan Inggris Tidur di Kamar Terpisah?"

Baca Juga: Berbanding Terbalik dengan Pernikahan Ratu Elizabeth II yang Bahagia Puluhan Tahun, Kisah Cinta Adiknya Justru Begitu Miris, Tak Bisa Menikah dengan Pria yang Dicintainya dan Terpaksa Berpisah

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait