Lima milisi asing yang dimaksud diduga adalah warga Iran, di mana mereka diyakini adalah anggota Pasukan Quds, termasuk dua milisi pro-Teheran.
Dilansir AFP Rabu (18/11/2020), IDF mengakui serangan itu, yang notabene adalah hal langka, karena merespons agresi dari dalam wilayah mereka.
Berdasarkan pernyataan Tel Aviv, mereka menemukan peledak rakitan (IED) di sekitar wilayah mereka di Dataran Tinggi Golan Selasa (17/11/2020).
"Kita membicarakan bom anti personel Claymore yang ditanam dekat posisi IDF," terang juru bicara militer Jonathan Conricus.
Baca Juga: Wawancaranya Menggemparkan dan Menuai Kontroversi, Apa Saja yang Diumbar Putri Diana ke BBC?
Dia menjelaskan orang yang menanam merupakan warga lokal Suriah. Namun instruksi hingga panduannya diberikan Pasukan Quds.
Conricus mengatakan, mereka menggelar serangan balasan di delapan target yang terbentang dari Golan hingga pinggiran Damaskus.
Target itu termasuk tiga pusat komando Iran, di antaranya di bandara Damaskus, pangkalan di divisi ketujuh angkatan darat Suriah.
Kemudian satu lagi adalah fasilitas militer rahasia yang digunakan sebagai tempat pertemuan sejumlah delegasi senior Iran.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR