Dari peristiwa ini, Kapolsek Siantar Martoba Iptu Amir Mahmud yang berada di lokasi kejadian mengatakan, pihaknya belum dapat mengambil kesimpulan dalam peristiwa kebakaran tersebut.
"Masih kita selidiki. Saya belum bisa menyampaikan informasi yang belum pasti, kita pastikan dulu setelah mendapat informasi dari Identifikasi baru nanti disampaikan kepada rekan-rekan," katanya.
Lanjut Iptu Amir lagi, informasi yang mereka terima dari masyarakat, sebelum kedua korban tewas terbakar sempat ada keributan antara kedua korban dan kemudian disusul api yang menghanguskan bangunan ruko.
"Infornasi yang kita terima, awalnya kedua korban ini ribut-ribut. Mungkin ributnya karena melihat ada api. 'api-api' mungkin gitulah keributan kedua korban itu," ucap Kapolsek mengutip keterengan tetangga korban.
Kedua korban mengalami luka bakar yang cukup parah dengan rata-rata mencapai 80 persen.
"Informasinya lagi, ada minyak di dalam ruko. Kemungkinan percikan api itu nyamber ke minyak. Tapi kita tunggu lah hasil dari Identifikasi. Korban ditemukan di bawah tangga dengan posisi berpelukan," ujar Iptu.
Di kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Kabid Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pematangsiantar Josua Haloho mengatakan, pihaknya mendapat informasi kebakaran sekira pukul 09.10 WIB.
"Lima unit mobil damkar kita kerahkan dan berhasil memadamkan api. Ada dua orang perempuan yang menjadi korban dan sudah dievakuasi tadi," katanya.
Sebelumnya, tanggal 26 September lalu, gudang tempat penyimpanan gas elpiji di Jalan Penyabungan, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematang Siantar, Sumatra Utara, terbakar. Akibatnya, lima orang penghuni gudang yang juga dijadikan tempat tinggal itu meninggal dunia.
Source | : | sajiansedap.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR