Advertorial

Prihatin Lihat Nasib Seorang Wali Murid, 2 Bocah Kelas 5 SD di Gresik pun Ciptakan Alat Deteksi Kebocoran Tabung Gas

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Alat ini dianggap mampu mendeteksi panas berlebihan yang ada dalam sebuah ruangan sehingga dapat mencegah resiko terjadinya kebakaran.
Alat ini dianggap mampu mendeteksi panas berlebihan yang ada dalam sebuah ruangan sehingga dapat mencegah resiko terjadinya kebakaran.

Intisari-Online.com -Ini namanya kecil-kecil cabai rawit.

Tak hanya menyebabkan rumah terbakar, ledakan tabung gas juga sering memakan korban.

Tak ingin kejadian serupa terjadi lagi dan lagi, dua siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 2 GKB, Gresik, yakni, Zevana Hamdan Zahuri Kisna dan Berliana Abidatillah Mumtazah, yang sama-sama masih duduk di bangku kelas lima, menciptakan sebuah alat deteksi.

Mereka berdua menciptakan alat peraga bernama BIAS (Botol Informasi Ambang Suhu Ruangan).

Alat ini dianggap mampu mendeteksi panas berlebihan yang ada dalam sebuah ruangan sehingga dapat mencegah resiko terjadinya kebakaran.

Baca juga:Video Ini Bikin Kita Tak Takut Lagi pada Tabung Gas yang Terbakar

“Alasan yang mengilhami kami berdua menciptakan BIAS ini, karena kami sempat melihat ada salah satu dari orang tua siswa di sekolah ini yang terkena ledakan tabung elpiji,” tutur Hamdan, sapaan Zevana Hamdan Zahuri Kisna, Sabtu (5/5).

Saat itu, Hamdan dan Berliana merasa prihatin melihat salah satu wali murid saat mengantar anaknya bersekolah dengan kondisi mengalami bekas luka bakar.

Ternyata, orangtua murid tersebut mengalami luka bakar itu akibat ledakan tabung elpiji 3 kilogram.

“Jadi kami kemudian menciptakan alat ini, dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan dari lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Dalam praktik penggunaan BIAS, Hamdan maupun Berliana menggunakan tiga botol kaca yang sudah berisi air yang lantas saling dihubungkan dengan selang.

Botol air yang berada di tengah khusus diberikan warna merah dan tersambung dengan bel.

“Saat ada peningkatan panas di suatu ruangan, maka air yang ada di dalam botol akan memuai. Coba dibayangkan seperti orang masak air, semakin suhunya panas kan mendidih. Dengan air yang memuai itu, akan masuk pada botol warna merah yang sudah terdapat kabel positif dan negatif, dan kabel itu tersambung dengan bel,” kata Berliana.

Baca juga:Kecil-kecil Cabai Rawit, Masih Kecil Bocah Aceh Ini Sudah Ikut Ajang Selancar Bergengsi Bertaraf Internasional dan Jadi Peserta Termuda di Sana

Begitu bel dari BIAS berbunyi, maka dapat dijadikan pedoman bagi orang yang ada di sekitar ruangan, apabila terjadi kebocoran tabung gas.

Sehingga, mereka dapat lebih waspada, dengan harapan tidak sampai menjadi korban dari ledakan tabung gas elpiji.

Atas penemuan tersebut, BIAS juga sempat ditetapkan menjadi yang terbaik dalam lomba karya cipta dan penelitian ilmiah kategori IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik pada bulan April 2018 kemarin.

Semoga apa yang dilakukan Hamdan dan Berliana menginspirasi kita semua. (Hamzah Arfah)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com, begini cerita selengkapnya