Intisari-Online.com - Selama tiga tahun belakangan, Palestina menanti-nanti pergantian presiden Amerika Serikat.
Menurut laporan Reuters pada Minggu (8/11/2020), pihaknya berharap mendapatkan kesempatan memperbaiki hubungan dengan negara adidaya ini.
Saat Joe Biden dinyatakan menang pada Sabtu (7/11/2020), belum ada tanggapan langsung dari Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di televisi nasional.
Namun, keputusan penting yang dihadapi Abbas setelah itu adalah apakah Palestina akan melanjutkan hubungan politik dengan AS.
Tiga tahun silam, Abbas memutuskan hubungan dengan Presiden Donald Trump.
Presiden Palestina ini menuduh Trump bias pro-Israel atas keputusannya mengakui Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel.
Bahkan, ia memindahkan Kedutaan Besar AS di kota itu.
"Kami tidak mengharapkan transformasi ajaib, tetapi setidaknya kami mengharapkan kebijakan merusak yang berbahaya dari Trump benar-benar berhenti," kata Hanan Ashrawi, anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR