Diketahui, jenazah tersebut adalah MA (49) warga Paiton, yang sejak tiga hari lalu dirawat di RSUD dr Saleh akibat terpapar Covid-19.
Ugas menjelaskan, jenazah mengalami pendarahan sebab selain terpapar virus corona, MA juga memiliki penyakit penyerta.
"Selain status Covid-19, beliau juga ada stroke pendarahan. Sebelum meninggal tensi darahnya tinggi sehingga pembuluh darah di otak pecah. Maka dengan sendirinya bisa terjadi pendarahan di hidung, mata, atau telinga," ujarnya.
Selain itu, proses pengantaran jenazah ke rumah duka diduga menjadi penyebab MA mengalami pendarahan.
"Peti pemulasaran jenazah ada yang berbeda dari Kabupaten dengan di Kota. Kalau di kota rupanya tidak ada penahan kayu atau penyanggah untuk memiringkan posisi jenazah. Sehingga perjalanan yang cukup jauh ke Paiton, posisi jenazah rentan berubah," jelasnya.
Ugas memaklumi kondisi ini membuat keluarga menangis histeris.
Source | : | Surya Malang |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR