Intisari-online.com - Rusia harus mencegah setiap provokasi yang berasal dari perbedaan keyakinan, Presiden Vladimir Putin mengatakan pada pertemuan dengan perwakilan komunitas agama pada Rabu (4/11).
“Seperti yang kita lihat, situasi di negara-negara tertentu rumit, dan kita bisa melihat kegiatan berbagai provokator.
"Mereka, yang di bawah kedok kebebasan berekspresi, menyinggung perasaan orang beriman, dan mereka yang menggunakannya sebagai alasan untuk membenarkan kekerasan dan intoleransi mungkin terjadi," katanya.
Menurut Putin, hasilnya sama, karena konflik berkembang di masyarakat sebagai bola salju dan bisa membara selama bertahun-tahun bahkan dekade".
"Kita harus, harus melakukan yang terbaik bersama untuk mengesampingkan secara prinsip skenario seperti itu di negara kita," ujar dia seperti dikutip TASS.
Pemimpin agama memainkan peran khusus
Presiden Rusia percaya, para pemimpin agama Rusia memainkan peran khusus dalam harmonisasi hubungan antaretnis dan antaragama untuk mencegah ekstremisme juga terorisme.
"Orang-orang memperhatikan pendapat Anda, kata-kata Anda, dan ini sangat penting ketika posisi bulat Anda dan kepatuhan yang jelas terhadap nilai-nilai perdamaian, kebaikan dan belas kasihan disuarakan," kata Putin.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR