Advertorial

Wah, Ternyata Dulu Semut Punya Sayap, ke Mana Hilangnya?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Semut merupakan salah satu kelompok hewan paling sukses di planet ini.

Mereka dapat beradaptasi dengan baik di berbagai kondisi.

Mulai dari tanah beriklim sedang hingga hutan hujan tropis, bukit pasir gurun, dan meja dapur.

Tak heran semut telah menjadi subyek penelitian selama berabad-abad dalam hal perilaku, ekologi, dan genetika mereka.

Baca Juga: Walaupun Hanya Suaka Sementara, Malaysia Menjadi Tempat Teraman Bagi Muslim Uighur Agar Lepas Dari Cengkeraman Kekejaman Xi Jinping, Ini Sebabnya

Salah satu kunci letak keberhasilan dalam beradaptasi mereka adalah kemampuan kerja tim yang tak terbantahkan lagi.

Namun, selain itu, ada yang luput dari perhatian, yakni dari mana kekuatan semut ini berasal?

Seperti yang kita tahu, semut terkenal akan kemampuannya untuk mengangkat atau menyeret benda berkali-kali lipat dari berat badannya sendiri menuju koloni mereka.

Baca Juga: Jangan Kaget, Ternyata Pasukan Elit Kopaska Selalu Membawa Kondom Setiap Menjalankan Misi Pertempuran Bahkan Dianggap Sebagai Benda Penting, Memang Apa Fungsinya?

Hal ini yang akhirnya menarik perhatian peneliti untuk mempelajarinya.

Seperti dikutip Phys, Senin (26/10/2020), peneliti menemukan bahwa semut ternyata dulunya memiliki sayap.

Mereka berevolusi dari serangga terbang.

Hilangnya kemampuan terbang itu rupanya ada hubungan dengan kekuatan tubuh mereka.

Baca Juga: Berbekal Paras Cantiknya Wanita Ini Berhasil Angkat Derajat Orang Tuanya, Hidup dari Keluarga Pemulung Kini Bergelimang Harta, Begini Kisahnya

"Kami selalu berasumsi bahwa kehilangan sayap membantu mengoptimalkan tubuh mereka untuk bekerja di darat."

"Namun, bagaimana itu bisa terjadi."

"Itu yang kami pelajari," ungkap Evan Economo, peneliti dari Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University (OIST).

Baca Juga: Mengintip Seperti Apa Pakaian Kim Jong-un Menggambarkan Kehidupan Pemimpin Korea Utara, Pakai Baju Militer Sejak Kecil hingga Penampilannya di Gunung Keramat

Dalam studinya, peneliti mengambil gambar sinar-x dan membuat model 3D semut untuk menganalisis otot dan kerangka internal.

Dengan metode tersebut, peneliti dapat memperoleh gambaran yang sangat detail dengan apa yang terjadi pada dada semut.

Usai analisis tersebut, peneliti berhipotesis bahwa semut pekerja yang kehilangan kemampuan terbangnya terkait dengan evolusi kekuatan.

Meski terlihat menyenangkan, pada kenyataannya terbang memberikan kendala pada pembentukan tubuh.

Baca Juga: Mengira Akan Hidup Enak Setelah Nikahi Kakek Kaya Raya Ini, Wanita Muda Ini Malah Diajak Melarat Tinggal di Gubuk Reot, Makin Syok Begitu Meninggal Membaca Surat Wasiatnya

Studi yang telah dipublikasikan di Frontiers in Zoology ini mengungkap, pada serangga terbang, otot sayap menempati sebagian besar dada, terkadang lebih dari 50 persen.

Ini berarti otot-otot lain yang digunakan untuk menopang dan menggerakan kepala, kaki, dan perut menjadi terkekang dan tertekan pada eksoskeleton.

Namun begitu, kemampuan terbang dihilangkan, semua ruang di dada kemudian terbuka.

Hal tersebut akan memungkinkan otot-otot tersisa untuk mengembang dan mengatur ulang.

Baca Juga: Fakta Baru! Pertama Kalinya Ilmuwan Temukan Lebih Banyak Air di Bulan Setelah Selama Ini Dianggap Kering Kerontang

"Hilangnya kemampuan terbang semut membuat otot membesar dan memberikan semut lebih banyak kekuatan dan tenaga," papar Christian Peeters, penulis utama studi ini.

Baca Juga: Berbalik Musuhi China yang Kemaruk, Negara Ini Kerahkan Ratusan Milisi Non-Militer untuk Jaga Wilayahnya di Laut China Selatan, Ahli Peringatkan Terjadinya Bentrokan Brutal

Langkah selanjutnya peneliti berencana mengembangkan model biomekanik untuk meneliti bagaimana kelompok otot yang berbeda berfungsi.

Termasuk melakukan penelitian pada rahang bawah, kaki, serta eksplorasi keragaman di antara spesies semut.

Baca Juga: Berbalik Musuhi China yang Kemaruk, Negara Ini Kerahkan Ratusan Milisi Non-Militer untuk Jaga Wilayahnya di Laut China Selatan, Ahli Peringatkan Terjadinya Bentrokan Brutal

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dulu Semut Punya Sayap, ke Mana Hilangnya?"

Artikel Terkait