Intisari-Online.com - Kemerdekaan Timor Leste meninggalkan rakyat pro-integrasi yang ketakutan kembali ke tanah kelahiran mereka.
Seperti diketahui, rakyat Timor Leste terpecah menjadi kelompok pro-kemerdekaan dan pro-integrasi, yaitu mereka yang ingin lepas dari Indonesia dan mereka yang ingin tetap bergabung dengan Indonesia.
Ketika referendum Timor Leste tahun 1999 memenangkan pilihan orang-orang yang menginginkan kemerdekaan, kerusuhan pecah dan diyakini menewaskan ribuan penduduk.
Milisi pro-integrasi diduga sebagai pihak yang memulai kerusuhan yang kemudian meluas ke seluruh Timor Leste dan berpusat di Dili.
Situasi tersebut melahirkan para pengungsi yang mencari perlindungan ke
luar Timor Leste, termasuk Indonesia.
Namun, setelah kerusuhan di Timor Leste berhasil diredam, banyak dari para pengungsi yang enggan kembali ke tanah kelahirannya.
Ketakutan akan ancaman dari kelompok pro-kemerdekaan menghantui mereka yang memiliki pilihan berbeda.
Selain itu, keleluasaan dan ketenangan hidup yang mereka rasakan selama
mengungsi di Indonsia, juga membuat mereka memilih menetap di wilayah
Indonesia meski harus terpisah dari keluarga.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR