Advertorial
Intisari-Online.com - Perang antara Azerbaijan dan Armenia masih berlangsung hingga kini.
Dari perang tersebut, korban tewas semakin bertambah, bahkan mencapai ribuan.
Presiden RusiaVladimir Putinpada Kamis (22/10/2020) mengatakan, hampir 5.000 orang tewas dalam lebih dari tiga minggu perangAzerbaijan - Armeniadi wilayah sengketa Nagorno-Karabakh.
"Menurut data kami, jumlah kematian di kedua pihak hampir 2.000, artinya jumlah total kematian sudah mendekati 5.000," kata Putin dalam siaran tv yang dikutip AFP.
Pertempuran pecah antara separatis Armenia yang menguasai provinsi Karabakh di Azerbaijan dan militer sejak bulan lalu. Jumlah korban tewas terbaru yang dikonfirmasi secara resmi masih di bawah 1.000.
Kedua pihak mengatakan, mereka bertekad untuk terus berjuang dan mayoritas mengabaikan upaya internasional untuk menengahi gencatan senjata.
Dua gencatan yang disepakati awal bulan ini dilanggar semua, dan kedua pihak saling menuduh melanggar perjanjian.
Para Menteri Luar Negeri Azerbaijan dan Armenia akan bertemu secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington pada Jumat (23/10/2020).
Baca Juga: Avontur Daring, Kisah Tentang Tradisi Melarikan Anak Gadis Usai Acara Pinangan Suku Sasak
Putin pada Kamis mengatakan, ia terus berkomunikasi dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
"Saya berbicara dengan mereka di telepon beberapa kali sehari," ucap Putin dalam pidatoonlinekepada anggota Klub Diskusi Valdai.
Aliyev pada Kamis pagi mengatakan, pasukan Azerbaijan telah mengambil kendali penuh atas perbatasannya dengan negara tetangga, Iran.
Ia berulang kali menyatakan kesuksesan militernya sejak pertempuran meletus pada 27 September.
Sebelumnya pada Rabu (21/10/2020) PM Armenia Nikol Pashinyan mengakui negaranya menghadapi situasi yang sulit di garis depan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Putin: Korban Tewas Perang Azerbaijan-Armenia Hampir 5.000 Orang"