Advertorial

Avontur Daring, Kisah Tentang Tradisi Melarikan Anak Gadis Usai Acara Pinangan Suku Sasak

Ade S

Editor

Merarik memiliki makna yaitu keberanian bertanggung jawab, keteguhan mewujudkan pernikahan dan penyelesaian perkara melalui musyawarah.
Merarik memiliki makna yaitu keberanian bertanggung jawab, keteguhan mewujudkan pernikahan dan penyelesaian perkara melalui musyawarah.

Intisari-Online.com -Lombok. Bagian dari untaian Kepulauan Sunda Kecil. Selat Lombok memisahkan pulau ini dengan Bali dan Sumbawa. Apa tradisi yang masih lestari di sudut Lombok?

Desa Sade merupakan tempat tinggal suku Sasak, suku asli Lombok. Desa ini berlokasi di daerah Rembitan Kecamatan Puju, Lombok Tengah. Menariknya suku Sasak memiliki tradisi yang masih lestari hingga kini: ‘Merarik’.

Merarik adalah budaya kawin lari dalam tradisi Suku Sasak. Merarik memiliki makna yaitu keberanian bertanggung jawab, keteguhan mewujudkan pernikahan dan penyelesaian perkara melalui musyawarah.

Tradisi ini diawali dengan pinangan oleh pihak laki-laki ke pihak perempuan pada malam hari. Gadis yang dipinang kemudian dibawa lari untuk dijadikan sebagai istri.

Di era modern seperti saat ini, budaya merarik masi lestari. Banyak muda-mudi Suku Sasak yang masih melestarikan tradisi ini.

Akhir pekan ini, Sabtu, 24 Oktober, Saya Pejalan Bijak bersama kawan-kawan dari Samana akan menyelengarakan Avontur Daring dengan Tajuk “Akhir Pekan Bersama Lombok” Budaya Merarik Masih Lestari Hingga Kini.

Saya Pejalan Bijak merupakan sebuah gerakan perjalanan lestari dari National Geographic Indonesia

Silakan mendaftar melalui pranala bit.ly/spbtravelweek9

Salam jalan, Kawan jalan!

Artikel Terkait