Advertorial
Intisari-Online.com - Hingga saat ini, pandemi virus corona belum juga berakhir dan kasusCovid-19 masih terus mengalami peningkatan.
Bahkan, sejumlah negara di Eropa mulai mengalami gelombang kedua virus corona.
Seperti di Italia dan Prancis yang mengalami lonjakan kasus baru cukup signifikan dibandingkan sebelumnya.
Berdasarkan data Worldometer (20/10/2020), saat ini terdapat 40.626.763 kasus konfirmasi infeksi Covid-19 di seluruh dunia.
Sebanyak 30.339.161 di antaranya berhasil sembuh dan 1.122.710 yang lain berujung kematian.
Berikut ini sejumlah perkembangan pandemi Covid-19 yang datang dari sejumlah negara dunia.
Indonesia
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyatakan dari pelacakan yang mereka lakukan terhadap 2,5 juta orang, 86 persen di antaranya negatif Covid-19.
Ini mengacu pada data per Sabtu (18/10/2020) yang disampaikan Juru Bicara Satgas, Reisa Brotoasmoro dikutip dari laman Satgas Penanganan Covid-19.
"Namun 14 persen di antaranya positif Covid-19. Artinya dari 10 yang dites, 8 negatif dan 2 positif," ujar Reisa, Senin (19/10/2020).
Ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia, terlebih mengingat angka kasus harian yang masih ada di kisaran 3.000-4.000, tentu membutuhkan upaya lebih untuk bisa menekan angka itu.
Saat ini total infeksi di Indonesia mencapai 365.240 kasus, yang berhasil sembuh sebanyak 289.283 kasus, dan yang meninggal dunia tercatat ada 12.617 kasus.
Belgia
Mengutip BBC (19/10/2020), Belgia saat ini sedang menghadapi "tsunami" infeksi baru virus corona, setelah terjadi lonjakan kasus baru yang datang dari penjuru negeri.
Menteri Kesehatan Frank Vandenbroucke pun memperingatkan bahwa negaranya bisa saja kewalahan menghadapi gelombang infeksi besar ini.
Menurut lembaga kesehatan Belgia Sciensano, negara ini telah mencatat rata-rata 7.876 infeksi harian baru selama tujuh hari terakhir, naik 79 persen dari minggu sebelumnya.
Sejumlah kebijakan diambil untuk menghentikan penyebaran yang terjadi. Mulai Senin (19/10/2020), semua bar dan restoran tutup selama 4 pekan. Bekerja dari rumah akan digalakkan, jam malam diberlakukan hingga pukul 05.00, penjual alkohol dilarang sejak pukul 20.00, dan sebagainya.
Peningkatan kasus ini memang berlaku luas di Eropa, tidak hanya Belgia, negara lain pun mengalami hal yang sama, misalnya Ceko dan Irlandia.
Thailand
Di tengah aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai wilayah Thailand saat ini, Negeri Gajah Putih melaporkan 5 kasus baru infeksi Covid-19 pada Senin (19/10/2020).
Dari Bangkok Post, diketahui 5 kasus infeksi baru tersebut terdiri dari 4 warga Thailand yang baru bepergian ke Turki, Jepang, Bahrai, dan Kuwait, serta 1 warga negara Kenya yang masuk ke Thailand melalui Ethiopia.
Di hari yang sama, tidak ada laporan kematian.
Thailand memiliki angka infeksi yang rendah, berdasarkan Worldometer, total kasus infeksi di Thailand sebanyak 3.691 kasus, namun 3.488 di antaranya berhasil sembuh.
Sementara itu, 59 kasus berakhir meninggal. Ini berarti kasus aktif secara nasional di negara beribu kota Bangkok itu hanya 144 kasus.
Baca Juga: Dikenal Tak Kenal Takut! Benarkah Pahlawan Viking Ragnar Lothbrok Hanyalah Mitos Semata?
Amerika Serikat
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan imbauan keras kepada seluruh penumpang dan pekerja di transportasi publik, harus selalu menggunakan masker untuk mencegah potensi penularan virus corona.
Mulai dari pesawat, kereta, subways, bus, taksi, dan kendaraan yang digunakan secara bersama-sama (ride-share vehicle) seperti Uber dan Lyft, sebagaimana diberitakan Reuters.
CDC meminta semua operator transportasi memastikan semua penumpang dan karyawannya memakai masker selama perjalanan dan harus menginformasikan kewajiban memakai masker ini kepada semua calon penumpang.
Tidak hanya itu, operator juga diminta untuk sebisa mungkin menyediakan masker di sekitar area pelayanannya.
Luthfia Ayu Azanella
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Corona Dunia 20 Oktober 2020: 40,6 Juta Orang Terinfeksi | Belgia Alami "Tsunami" Covid-19"