Advertorial
Intisari-Online.com - Covid hari ini masih menghantui dunia, tak terkecuali Indonesia.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ikut serta dalam jumpa pers usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (19/10/2020).
Namun, Terawan yang keberadaannya disorot selama pandemi Covid-19 tak memberikan keterangan apapun.
Adapun rapat terbatas tersebut membahas mengenai antisipasi penyebaran Covid-19 saat libur panjang akhir Oktober 2020.
Usai rapat, para menteri menggelar konferensi pers dari Kantor Presiden.
Keterangan pers para menteri itu juga disiarkan di akun YouTube Sekretariat Presiden.
Selain Menkes Terawan, hadir Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, serta Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.
Muhadjir bicara terlebih dahulu.
Ia mengabarkan keputusan rapat bahwa cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 dan 30 Oktober mendatang tidak dibatalkan.
Dengan begitu, akan ada libur panjang selama lima hari dari 28 Oktober-1 November karena cuti bersama itu berhimpitan dengan hari Sabtu dan Minggu.
Menurut Muhadjir, Presiden Jokowi sudah meminta jajarannya untuk mewaspadai dampak libur panjang ini terhadap penyebaran Covid-19.
Setelah itu, Muhadjir meminta para pejabat yang mendampinginya untuk memberi penjelasan.
Muhadjir memberi kesempatan bicara pertama ke Mendagri karena ini berkaitan dengan maslah kebijakan di masing-masing daerah untuk mengantisipasi libur panjang.
"Kemudian yang kedua Bapak Menkes karena ini berkaitan dengan masalah kebijakan-kebijakan kementerian kesehatan sebagai penanggung jawab dalam penanganan masalah Covid-19," kata Muhadjir.
Terakhir, Muhadjir juga meminta Doni Monardo selaku Ketua Satgas Covid-19 untuk memberi penjelasan terkait kondisi terakhir pandemi Covid-19 saat ini.
Mendagri Tito lalu menjelaskan soal pentingnya peran kepala daerah dalam mencegah penyebaran Covid-19 saat libur panjang.
Salah satunya adalah dengan mengawasi tempat wisata agar tidak melebihi kapasitas.
Setelah Tito berbicara lima menit dan turun dari podium, Muhadjir pun mempersilahkan Menkes untuk memberi keterangan.
"Dari Pak Menkes, ada?" kata Muhadjir sambil menengok ke arah Terawan.
"Sudah, cukup," jawab Terawan.
Akhirnya setelah itu giliran Doni Monardo yang berbicara.
Ia menjelaskan bahwa libur panjang akhir Juli dan pekan ketiga Agustus lalu yang berdampak cukup signifikan pada kenaikan kasus Covid-19.
Oleh karena itu, ia menekankan libur panjang kali ini harus diantisipasi.
Ia juga kembali mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak aman dan mencuci tangan secara rutin.
Adapun keberadaan Menkes Terawan yang jarang tampil dan bicara di publik selama pandemi ini sempat disorot sejumlah pihak.
Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab bahkan sampai mewawancarai bangku kosong untuk menyindir Terawan yang tidak pernah mau hadir saat diundang ke acara talkshow Mata Najwa.
Menurut Najwa, kehadiran pejabat seperti Terawan sangat diperlukan untuk memberi penjelasan kepada publik terkait situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Dulu Tertular dari Cucunya, Nenek Berusia 100 Tahun Sembuh dari Covid-19, Netizen Turut Bergembira
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ketika Menkes Terawan Memilih Diam meski Diberi Kesempatan Berbicara"