Advertorial

Prabowo Kunjungi Pentagon Setelah 20 Tahun Masuk Daftar Hitam AS, Ini Sederet Kerja Sama yang Dijalin Indonesia-AS

Tatik Ariyani

Editor

Intisari-Online.com -Amerika Serikat telah mencabut larangan terhadap Prabowo untuk masuk ke negara itu terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan militer, seperti di Timor Timur.

Namun sejak diangkat menjadi Menteri Pertahanan RI tahun lalu, Pemerintahan Trump telah menganggap Prabowo sebagai tokoh kunci untuk memperdalam hubungan pertahanan dengan Indonesia.

Sudah hampir 20 tahun Amerika Serikat menolak memberikan visa untuk bisa ke negaranya, termasuk ketika putra Prabowo lulus dari Boston University.

Di tahun 2012, Prabowo pernah mengatakan visa ke Amerika Serikat juga ditolak, setelah ia dituduh memicu kerusuhan yang menewaskan ratusan orang pada tahun 1998 yang berakhir dengan turunnya presiden Suharto.

Baca Juga: Dikenal Tak Kenal Takut! Benarkah Pahlawan Viking Ragnar Lothbrok Hanyalah Mitos Semata?

Seorang pejabat senior pertahanan AS sangat membela keputusan untuk menyambut Prabowo yang dijadwalkan juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Mark Esper.

Jumat (16/10/2020), Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto berkunjung ke Washington DC, Amerika Serikat ( AS), guna memenuhi undangan mitranya, Menteri Pertahanan AS Mark Esper.

Kunjungan tersebut dilaporkan berlangsung hangat dan produktif yang menunjukkan kedekatan dan arti penting kerja sama bilateral RI-AS, khususnya di bidang pertahanan dan keamanan sebagai salah satu pilar hubungan bilateral kedua negara.

Dalam kunjungan ke Pentagon markas besar tentara AS, Prabowo dan delegasi RI lainnya juga dijamu dalam acara santap siang.

Baca Juga: Punya 24 Istri & 180 Anak, Begini Bukti Sejarah Ungkap Kehidupan Kakek 'Panjang Umur' yang Hidup hingga 25 Tahun

Acara tersebut turut dihadiri Dubes RI untuk AS Muhammad Lutfi, dan Atase Pertahanan KBRI Washington DC Marsekal Pertama Age Wiraksono.

Dilansir dari siaran pers yang diterima Kompas.com, lawatan resmi ini merupakan bagian dari diplomasi pertahanan yang secara aktif dijalankan oleh Menhan RI dengan mitranya dari berbagai negara, termasuk AS yang merupakan salah satu mitra strategis RI.

Selain berbagi pandangan mengenai keamanan regional, prioritas pertahanan bilateral, dan akuisisi pertahanan, kedua Menhan secara khusus membahas pula mengenai upaya meningkatkan kegiatan kerja sama militer dan keamanan maritim.

Menhan RI juga mengapresiasi dukungan AS dalam upaya memodernisasi alutsista Indonesia.

Baca Juga: Setelah 13 Tahun, Embargo PBB Kini Berakhir dan Iran Sekarang Bebas Jual Beli Peralatan Militer, China Akan Segera 'Memeluk Erat'?

Kunjungan Menhan Prabowo Subianto tercatat telah menghasilkan sejumlah kesepakatan penting, antara lain terkait kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan untuk taruna/kadet TNI di berbagai lembaga pendidikan militer di AS.

Selain itu, kedua Menhan sepakat untuk bekerja sama dalam rangka melakukan repatriasi jenazah tentara AS yang hilang di Indonesia selama Perang Dunia II.

Di akhir pertemuan, Menhan Prabowo menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah AS atas bantuan ventilator untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Diibaratkan Kunci ke Laut China Selatan, Pantas China dan Australia Berebut Pengaruh di Timor Leste, Tak Disangka Bukan Ladang Gas atau Minyak Bumi Tetapi Hal Ini yang Diincar

Aditya Jaya Iswara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo Kunjungi Pentagon, Ini Sederet Kerja Sama yang Dijalin RI-AS"

Artikel Terkait