Keduanya memiliki kepentingan untuk menjaga Amerika Serikat sebagai hegemon militer regional yang aktif, dan sebagai hasilnya, mereka ingin menghindari, atau setidaknya melindungi, penarikan militer AS di Timur Tengah.
Arab Saudi dan Israel ingin melihat Amerika Serikat menggunakan kekuatan militernya untuk mengalahkan, tidak hanya menahan, ancaman dari Iran.
3. Normalisasi tidak akan mendorong moderasi atau liberasi di Arab Saudi
Ketiga, tidak ada bukti yang kredibel bahwa warga Saudi ikut serta.
Sebuah narasi baru Saudi menggambarkan normalisasi dengan Israel sebagai bagian dari Arab Saudi baru yang moderat yang sedang terbentuk.
Normalisasi sekarang akan cocok dengan pendekatan "terapi kejut" Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memberi sinyal kepada lawan-lawan domestiknya dan kepada Barat bahwa ia akan mengejar apa pun yang ia lihat sebagai modernisasi negara.
Namun, para aktor sosial Saudi tidak menuntut hubungan dengan Israel sebagaimana mereka menuntut reformasi lain baru-baru ini, seperti pemberdayaan perempuan atau bahkan pemberantasan korupsi.
Terlebih lagi, Palestina bukan hanya subjek politik tingkat tinggi yang jauh.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR