1. Jadilah jembatan informasi yang baik.
Berkonsultasilah dengan dokter bagaimana memberikan informasi tentang dengan kondisi dan target pengobatan, efek samping, kapan harus dievaluasi, dan pengobatan selanjutnya.
Dokter Cosphiadi mengatakan. “Kematangan psikologis dari seorang caregiver sangat diperlukan, termasuk kemampuan untuk melakukan update dan memberikan informasi kepada pasien, dan menyampaikan kondisi penyakit sebenarnya kepada pasien sebagai orang yang menjalani dan merasakan efek samping maupun efek pengobatan. Dengan mengetahui rencana dokter, pasien akan merasa lebih paham dan tenang.”
2. Bertindaklah sebagai teman curhat.
Seorang pasien kanker metastatis menghadapi banyak tantangan terlebih satu tahun pertama setelah terdiagnosa, termasuk tantangan ekonomi maupun psikososial.
“Sebagai seorang teman, bersikaplah sabar dan penuh empati bagi pasien dalam kesehariannya, sehingga dapat menjadi tempat curhat pasien,” ujar Nurlina.
3. Pilih dan sajikan informasi yang baik dan benar.
“Banyak informasi beredar yang bisa menyesatkan seperti pengobatan alternatif, sehingga caregiver harus kompak dengan keluarga dalam mendukung pasien dengan memfilter informasi, dan selalu bisa berkomunikasi mengenai kondisi pasien dan apabila dibutuhkan pendampingan.
Keluarga dan pendamping harus bersatu padu dalam mensupport pasien, disini keluarga merasakan manfaat dengan kehadiran pendamping,” kata Nurlina.
Source | : | Gridhealth.id |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR