Intisari-Online.com - Semua orang menginginkan untuk hidup nyaman, paling tidak mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan yang layak.
Namun, beberapa orang yang kurang beruntung harus hidup di rumah yang sam sekali tak layak huni, seperti kisah pasutri berikut.
Pasangan suami istri (pasutri) Muhayadin (38) dan Rosyana (35) warga Desa Blimbing Wuluh, Siwalan, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, sudah tujuh tahun tinggal di rumah yang nyaris roboh.
Pasutri yang sehari-hari bekerja sebagai buruh tersebut tinggal bersama dua buah hatinya Ahmad Sodik (7) dan Shinta (5).
Muhayadin mengatakan, rumah dengan ukuran 6 X 7 meter tersebut berdiri di tanah milik salah seorang warga.
"Kalau malam tidurnya di dapur sama anak istri, soalnya takut roboh apalagi ada angin dan hujan. Sedangkan di dapur cukup kuat kayunya," kata Muhyidin, Senin (5/10/2020).
Muhayadin mengaku tidak bisa memperbaiki rumah lantaran penghasilan sebagai buruh pembuat batu bata hanya Rp 30.000.
Sedangkan istrinya, Rosiana bekerja serabutan untuk menambah penghasilan rumah tangga.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR