Advertorial

Kondisi Trump Belum Jelas Pasca Terinfeksi Covid-19, Investor Mulai Siap-siap Jika Joe Biden Menang Pilpres Amerika Serikat, 'Trump Kehilangan Waktu'

Mentari DP

Penulis

Bank dan investor global mulai meningkatkan persiapan mereka andai Joe Biden menag pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Bank dan investor global mulai meningkatkan persiapan mereka andai Joe Biden menag pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Intisari-Online.com - Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) akan diselenggarakan pada 3 November 2020 mendatang.

Artinya tersisa satu bulan lagi untuk memilih calon pemimpin negara adidaya AS tersebut.

Akan tetapi berita mengejutkan datang dari salah seorang calon presiden AS.

Donald Trump yang kini menjabat sebagai Presiden AS ke-45 dinyatakan positif virus corona.

Baca Juga: Diabaikan oleh Anwar Ibrahim,Mahathir Mohamad Batal Angkat Anak Didiknya Itu Jadi Perdana Menteri Malaysia Berikutnya, 'Dulu Saya Berjanji, Kini Saya Tidak Tahu'

Tak hanya Trump, First Lady, Melania Trump juga positif Covid-19.

Keduanya tengah menjalani isolasi. Tetapi Trump pada Jumat (2/10/2020) petang dipindahkan ke rumah sakit militer karena mengalami 'gejala ringan'.

Dokter presiden memberitahu bahwa Presiden danFirst Lady dalam keadaan baik-baik saja.

Tetapi mereka masih memonitor kondisi keduanya.

Hanya saja ada desas-desus yang mengatakan Trump dalam kondisi 'sangat mengkhawatirkan'.

Baca Juga: Bukan Raffi Ahmad atau Syahrini, Inilah Artis yang Menduduki Posisi Pertama Sebagai Artis Terkaya di Indonesia, Kekayaannya Capai Rp420 Miliar

Karena kondisi itu pasar saham AS melonjak turun.

Bahkan bank dan investor global mulai meningkatkan persiapan mereka andai calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Perkembangan tersebut merupakan perubahan dramatis terbaru dalam tahun pemilihan yang membuat banyak bank dan investor khawatir, pemilihan presiden AS tidak mendapatkan pemenang yang jelas pada 3 November sehingga akan membuat kepanikan di pasar global.

Para investor memprediksi, ini akan memberikan pukulan pada kampanye Trump dan mengurangi peluang Trump dalam pemilihan presiden.

"Kami memperkirakan investor institusional untuk mulai mengurangi risiko portofolio dan meningkatkan lindung nilai dalam persiapan menghadapi volatilitas pasar," tulis James McDonald, CEO fund manager yang berbasis di Los Angeles Hercules Investments dalam sebuah catatan seperti dikutipReuters.

Bank-bank besar telah menjalankan simulasi untuk memastikan mereka dapat mengatasi lonjakan pasar, likuiditas, dan risiko kredit jika pemilihan yang diperebutkan atau bahkan krisis konstitusional.

Seorang bankir pasar modal senior mengatakan pada Jumat (2/10) bahwa institusi mereka masih melakukan uji tekanan (stress test) untuk semua skenario.

Baca Juga: Sudah Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Masih Bisakah Mereka Menularkan Virus Corona? Jangan Sampai Salah, Begini Penjelasan Dokter

Tetapi telah memiringkan fokus simulasi lebih ke arah kemenangan Biden dan apa yang akan terjadi dalam hal volatilitas dan strategi lindung nilai.

"Ini meningkatkan peluang Biden dan mengurangi kemungkinan tuntutan hukum dan tuduhan," kata bankir lain.

Para bankir menolak disebutkan namanya karena rencana internal bersifat pribadi.

Biden, yang dites negatif corona Covid-19 memiliki keunggulan sembilan poin atas Trump setelah debat pertama yang agresif pada Selasa lalu.

Hal itu menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos yang diterbitkan Kamis (1/10/2020).

Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa Presiden Trump menunjukkan gejala ringan dan mengisolasi diri dengan ibu negara Melania Trump yang juga dinyatakan positif.

Kampanye Trump akan dijadwal ulang atau menunda beberapa acara yang direncanakan.

Tidak jelas apakah debat pemilihan televisi berikutnya yang dijadwalkan pada 15 Oktober akan tetap berjalan.

Salah satu bankir mengatakan, kesulitan Trump akan mengalihkan fokus pasar dari pemilihan presiden kembali ke pandemi dan menjauh dari ekonomi AS.

Baca Juga: Covid Hari Ini 4 Oktober 2020: Kasus di Tanah AirHampir Tembus 300.000, Presiden Jokowi Ungkap Tak Perlu Sok-sokan Me-lockdown Provinsi, Kota, atau Kabupaten

Pukulan lebih lanjut bagi Trump adalah data pertumbuhan pekerjaan AS yang melambat lebih dari perkiraan pada bulan September.

"Dia (Trump) akan kehilangan waktu yang berharga untuk berkampanye dan itu membawa masalah bahwa dia diberhentikan tepat di depan dan tengah," kata investor besar lainnya.

“Dia telah mencoba untuk menempatkan topik Covid-19 di kaca spion dan sekarang kembali sebagai topik nomor satu,” imbuh investor tersebut.

Meskipun risiko pemilihan presiden mereda, beberapa investor mengatakan volatilitas di pasar masih tetap tinggi.

“Saya tidak berpikir volatilitas tiba-tiba menghilang setelah pemilihan,” tulis Jason Brady, Presiden dan CEO di Thornburg Investment Management, manajer aset berbasis di New Mexico dengan aset klien $ 41 miliar.

“Pasar naik dan turun hingga Desember dan Januari sebagai efek urutan kedua dari transfer kekuasaan dengan pemerintahan baru," ujarnya.

(Khomarul Hidayat)

(Artikel ini sudah tayang di kontan.co.id dengan judul "Donald Trump positif corona, investor mulai antisipasi kemenangan Joe Biden")

Baca Juga: Sudah 24 Jam Terinfeksi Covid-19, Kondisi Trump Disebut 'Sangat Mengkhawatirkan', Kesulitan Bernapas hingga Terima Bantuan Oksigen

Artikel Terkait