Advertorial
Intisari-Online.com - Saat ini, jumlahkasus virus corona (Covid-19) di seluruh dunia tembus angka 35 juta kasus.
Ada lebih dari 1 juta kematian.
Mengerikan? Tentu saja!
Walau begitu, berdasarkan data dari Woldometers.info hingga Minggu (4/10/2020), ada lebih dari 26 juta orang yang telah dinyatakan sembuh.
Artinya jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 8 juta orang.
Hanya saja, karena virus corona adalah jenis virus baru, masihbanyak pula hal yang belum diketahui hingga membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Salah satu pertanyaan, setelah seseorang dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona, apakah ia masih berpotensi menularkan kepada orang lain?
Masih berpotensi menularkan
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS UNS yang juga ahli patologi klinis, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengungkapkan, setelah sembuh, orang yang terinfeksi Covid-19 masih dapat berisiko menularkan kepada orang lain.
"Seseorang yang kalau terjadi infeksi kembali itulah, walau sudah pernah sembuh dari Covid-19, tetap berisiko menularkan," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com pada Sabtu (3/10/2020).
Tonang menjelaskan pasien yang telah sembuh, sekitar 90-98 persennya akan membentuk antibodi.
Namun, meski memiliki antibodi, masih tetap bisa terjadi infeksi virus corona kembali dengan jumlah virus yang masuk kemungkinan lebih sedikit dan lebih cepat teratasi.
"Selama ada virus yang masuk dan belum bisa dibersihkan itulah, ada potensi menularkan ke orang lain," ujar Tonang.
Oleh karena itu, mereka yang sudah dinyatakan sembuh tetap harus disiplin 3M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak aman dengan orang lain, serta rajin mencuci tangan.
Selain itu, menghindari 3K yaitu berada dalam kamar tertutup dengan ventilasi kurang, kontak erat dengan durasi yang lama, dan tak berada dalam kerumunan.
Hal ini juga berlaku bagi mereka yang sehat dan belum pernah terinfeksi.
Seberapa tinggi risiko kembali terinfeksi?
Tonang mengatakan, mereka yang pernah positif Covid-19 dan tidak mau menjalankan 3M dengan disiplin akan lebih berisiko terinfeksi kembali.
"Kalau mau (melakukan) 3M, seperti banyak dilaporkan akan menurunkan risiko penularan sampai tingga; sekitar 30 persen," ujar Tonang.
Sekali lagi, ia menekankan, langkah 3M tersebut yaitu:
1. Masker
Selalu memakai masker dengan baik dan benar untuk menghambat jalur masuk dan keluar droplet atau aerosol (pada ruangan dengan ventilasi tidak baik) yang menjadi bagian dari proses penularan Covid-19.
2. Menjaga jarak lebih dari 1 meter
Menghindari kerumunan apalagi beraktifitas bersama dalam waktu lama dengan sirkulasi udara tertutup, termasuk makan bersama.
3. Mencuci tangan
Rajinlah mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun dengan benar selama 40-60 detik.
Jika tidak ada, dapat menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
Selain itu, Tonang mengatakan, risiko terpapar virus akan lebih rendah jika orang-orang menggunakan masker.
"Kalau orang lain yang di dekatnya juga pakai masker, maka risikonya tinggal 5 persen," ujar Tonang.
Oleh karena itu, ia mendorong mereka yang telah sembuh dari Covid-19 tetap harus menjalankan 3M.
"Dengan demikian, virus yang terpaksa tetap masuk sudah tinggal sedikit."
"Sementara orang itu sudah ada antibodi, maka segera dapat dibersihkan sehingga aman," lanjut dia.
Tidak hanya menjalankan 3M, Tonang juga mengimbau kepada orang yang sudah sembuh dari Covid-19 agar tetap menghindari 3K.
Yakni Kamar tertutup kurang ventilasi, Kontak yang erat dengan durasi lama, dan Kerumunan yang padat orang.
(Retia Kartika Dewi)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Sudah Sembuh dari Covid-19, Apakah Masih Bisa Menularkan Virus Corona?")