Tiga puluh detik setelah pertempuran, Melnik dan rekan-rekannya diberi izin untuk melepaskan tembakan dan dia menjadi pilot pertama yang menembak jatuh pesawat lain dengan F-15 Eagle.
Sejak itu, F-15 telah menjadi kekuatan yang tangguh di udara saat mengalami konflik seperti Bekaa Valley Turkey Shoot dan Operation Desert Storm, sambil mengumpulkan skor 100 kemenangan tanpa kehilangan udara-ke-udara, dengan sebagian besar korban tewas diakibatkan oleh Angkatan Udara Israel.
Baca Juga: Perang Armenia-Azerbaijan Kian Memanas Setelah Rudal Tua 'Tukang Ngamuk' Ini Mulai Digunakan
F-15 Masih Sangat Kompeten
F-15 tetap dalam pelayanan dengan AS serta pasukan Israel dan sementara pengenalan eksklusif F-22 Raptor Amerika telah melepaskan mantel dari Eagles untuk saat ini, kemajuan terus dilakukan untuk lebih meningkatkan F-15 Eagle.
Pada 1980-an, Boeing mulai mengerjakan versi lanjutan dari pesawat tempur tersebut, yang disebut F-15E Strike Eagle, sebuah pesawat tempur multi-peran yang akan meneruskan obor lebih jauh dari pendahulunya di bidang pertempuran udara.
Strike Eagle baru yang dapat terbang dengan kecepatan tertinggi 3.017 mil per jam dimaksudkan untuk interdiksi jarak jauh berkecepatan tinggi tanpa bergantung pada pesawat pengawal atau electronic-warfare (EW), untuk mendefinisikan kembali kemampuan skuadron pesawat tempur AS yang ada.
Source | : | eurasianstimes.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR