Studio RRI Semarang berhasil direbut kembali. (Sinar Harapan, Minggu, 17 Oktober 1965)
Haus
Taktik memang kadang-kadang lebih ampuh daripada perlawanan langsung.
Misalnya saja ketika Brigjen Surjo Sumpeno yang waktu itu Pangdam VII Diponegoro didatangi seorang kapten yang berkata, "Jenderal, mulai sekarang, Jenderal ditahan."
"Tahan boleh saja, tapi saya haus. Coba, tolong ambilkan teh dulu," sahutnya.
Maka pergilah si kapten mencari teh dan Brigjen Surjo Sumpeno memanfaatkan kesempatan itu untuk meloloskan diri.
Beberapa waktu kemudian sebuah batalyon dan pasukan taruna AMN (sekarang AKABRI) di bawah pimpinan sang brigjen bergerak membebaskan Yogya dan kemudian Solo. (Kompas, Selasa, 12 Oktober 1965)
Gara-gara Knalpot
Sebuah truk melewati istana kepresidenan di Cipanas.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR