Advertorial

Hasil Kajian Sebut Potensi Tsunami 20 Meter di Selatan Jawa, Pakar: 'Tidak Terlalu Lama Lagi Akan Terjadi'

Ade S

Editor

Hasil kajian dari ITB yang menyebutkan adanya potensi tsunami setinggi di Selatan Jawa ditanggapi oleh pakar tsunami.
Hasil kajian dari ITB yang menyebutkan adanya potensi tsunami setinggi di Selatan Jawa ditanggapi oleh pakar tsunami.

Intisari-Online.com -Hasil kajian dari ITB yang menyebutkan adanya potensi tsunami setinggi di Selatan Jawa ditanggapi oleh pakar tsunami.

Menurutnya hasil penelitian tersebut menjadi sebuah peringatan bahwa kita memang perlu waspada.

Selain itu, pakar dari BPPT tersebut juga menanggapi tentang gempa besar yang mengulang dalam 400-500 tahun.

Apa tanggapannya? Benarkah akan terjadi dalam waktu dekat? Simak pernyataan lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Antisipasi Keadaan Tidak Terduga, BMKG Rilis Panduan Langkah Evakuasi Darurat Peringatan Dini Tsunami di Tengah Pandemi Covid-19

Hasil kajian terbaru dari peneliti Institut Teknologi Bogor (ITB) tentang potensi tsunami di selatan Jawa yang bisa mencapai ketinggian 20 meter mendapatkan sorotan publik.

Kajian itu telah dipublikasikan di jurnal internasional Nature pada Kamis (17/9/2020) oleh tim peneliti dengan penulis pertama S Idiantoro dari Global Geophysics Reasearch Group ITB.

Hal ini dianggap mengkhawatirkan. Namun, apakah potensi tsunami mencapai 20 meter itu bisa terjadi?

Menanggapi kajian terbaru ini, pakar tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Widjo Kongko, angkat bicara.

Baca Juga: Terlihat Seperti Gelombang Tsunami, Fenomena Awan Aneh di Aceh Ini Langsung Buat Panik Warga, Begini Penjelasan Lengkap BMKG

Menurut Widjo, kajian atau publikasi terbaru terkait potensi tsunami 20 meter di Pantai Selatan Jawa membuka wacana baru tentang ancaman tsunami di Pantai Selatan Jawa.

"Potensi tsunami dari sumber megathrust bisa mencapai 20 meter atau lebih," kata Widjo kepada Kompas.com, Jumat (25/9/2020).

Ia menambahkan, sebenarnya di zona subduksi selatan Jawa terdapat seismik gap atau kawasan aktif secara tektonik.

Baca Juga: Pantas AS Ketar-ketir Tahu Rusia Kembangkan Senjata Ini, Rupanya Poseidon Dapat Sebabkan Bencana Besar nan Mengerikan Ini Jika Diledakkan ke Pantai Timur Negeri Paman Sam

Namun, seismik aktif secara tektonik tersebut bersifat senyap atau hampa gempa dalam waktu lama.

Hal tersebut perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan ancaman dengan potensi katastropik atau bencana.

Maka, kendati gempa belum bisa diprediksi, potensinya bisa dihitung dan, melalui model, bisa diperkirakan dampak tinggi dan waktu tibanya tsunami.

Baca Juga: Tewaskan Seorang Penambang di Kawah Ijen, Ternyata Tsunami Juga Bisa Terjadi di Danau-danau Wisata Ini, Salah Satunya Dikunjungi 50 Ribu Orang saat Lebaran

"Kalau mengulang 400-500 tahun untuk gempa besar di zona subduksi selatan Jawa, mungkin tidak terlalu lama lagi akan terjadi, jika mengacu perhitungan akhir gempa besar terakhir yang terjadi berdasarkan katalog Wichman," jelas Widjo.

Berdasarkan katalog Wichman, yang mencatat gempa bumi dan tsunami di Indonesia antara tahun 1538 hingga 1877 adalah katalog berjudul Arthur Wichmann's Die Des Indischen atau Gempa Bumi di Kepulauan Hindia Belanda, yang mengumpulkan cerita 61 gempa bumi dan 36 tsunami besar terjadi.

Selain itu, Widjo juga menyinggung bahwa potensi gempa besar yang berpeluang memicu tsunami di zona subduksi selatan Jawa itu mengacu pada mitologi Ratu Kidul yang tertulis dalam tembang atau lagu macapat-pangkur.

"Meski begitu, gempa tetap belum bisa diprediksi kapan akan terjadi," ujarnya.

Baca Juga: Bisa Ciptakan Tsunami Setinggi Puluhan Meter, Beginilah Ganasnya 'Senjata Nuklir Hari Kiamat' Poseidon Milik Rusia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peneliti ITB Kaji Potensi Tsunami 20 Meter, Pakar Sebut Harus Waspada", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/25/163000823/peneliti-itb-kaji-potensi-tsunami-20-meter-pakar-sebut-harus-waspada?page=all#page3.Penulis : Ellyvon PranitaEditor : Bestari Kumala Dewi

Baca Juga: Gelombang Mirip Tsunami Setinggi 3 Meter di Kawah Ijen Tewaskan Satu Orang, Kenapa Bisa?

Artikel Terkait