Korban yang diidentifikasi berusia 47 tahun itu meninggalkan sepatu ke kapal, sehingga diyakini dia hendak membelot ke Korut.
Kementerian pertahanan menjelaskan, kapal patroli dari Utara kemudian menemukan laki-laki itu pada Selasa sekitar pukul 15.30 waktu setempat (22/9/2020).
Mereka mengenakan masker ketika menanyai pria itu, sebelum kemudian mendapat perintah dari "otoritas tertinggi" agar lelaki itu ditembak mati.
Tentara Korut kemudian membakar jenazahnya di dalam air, di mana langkah tersebut merupakan bentuk pencegahan Pyongyang terhadap virus corona.
Seperti apa reaksi yang muncul?
Pemerintah "Negeri Ginseng" menyatakan, mereka "mengecam aksi brutal tersebut dan mendesak Utara untuk memberi penjelasan dan menghukum pelakunya".
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR