Itu sebabnya, konsumsi teh dapat meminimalisir risiko stroke dan penyakit jantung.
Riset yang dipublikasikan oleh laman Health juga membuktikan, konsumsi teh pada orang berusia lanjut, minimal lebih dari dua cangkir seminggu, memiliki risiko penurunan memori terkait usia yang lebih rendah.
Orang yang rutin minum teh juga memiliki kepadatan tulang yang lebih tinggi dan tingkat pengeroposan tulang yang lebih lambat.
Sayangnya, teh mengandung tanin yang mengganggu penerapan zat besi.
Riset 1982 pernah membuktikan, konsumsi teh bisa menurunkan kemampuan tubuh dala menyerap zat besi hinga 62 persen.
Sedangkan konsumsi kopi hanya menurunkan penyerapan zat besi sebesar 35 persen.
Untuk mencegah hal tersebut kita bisa memprbanyak konsumsi makanan nabati yang banyak mengandung vitamin C.
Jenis makanan tersebut membantu meningkatkan penyerapan zat besi hingga 85 persen.
Contoh makanan nabati kaya vitamin C antara lain brokoli, kiwi, stroberi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR