Intisari-Online.com - Anda tahu soal Holocaust?
Holocaust adalah kejadian perseksusi dan pembantaian terhadap enam juta orang Yahudi oleh rezim Jerman Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler.
Di mana aksi pembantaian itu terjadi secara sistematis, birokratis, dan berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Nazi.
Dan Holocaust survivor atau korban selamat Holocaust adalah orang Yahudi yang berhasil selamat dari penindasan tersebut.
Jumlah mereka yang selamat tidak banyak. Serta mereka terpencar ke mana-mana.
Karena kejadian ini terjadi berpuluh-puluh tahun yang lalu, maka jika ada korban selamat Holocaust yang masih hidup, maka usinya sudah pasti lansia.
Dan Avram Woidislawsky adalah salah satu korban selamat Holocaust yang masih hidup.
Hanya saja, di masa tuanya, kakek ini harus mengalami penderitaan lainnya.
Yaitu terinfeksi virus corona (Covid-19) yang menyebar luar ke seluruh dunia selama tahun 2020 ini.
Dilansir dari foxnews.com pada Jumat (18/9/2020), Avram Woidislawsky kini berusia 80 tahun.
Dilaporkan dia menghabiskan 81 hari menggunakan ventilator di rumah sakit Pennsylvania saat dia berjuang melawan virus corona.
Kakek ini mengaku lahir di pegunungan Siberia setelah keluarganya melarikan diri dari invasi Nazi di Polandia.
Sayangnya, keluarganya di Polandia tewas dalam pembantaian selama Holocaust.
Hanya tersisa dirinya hingga dia pindah ke Israel saat masih kecil.
Di Israel, karena tuntutan negara tersebut, dia bertugas di militer sebagai tentara Israel.
Lalu dia dan istrinya, Rita, datang ke Amerika Serikat pada tahun 1966 dan akhirnya menetap di Philadelphia hingga kini.
Sebelum Woidislawsky tertular Covid-19, ia menjalani gaya hidup sehat dan aktif.
Di mana dia berpartisipasi dalam beberapa jenis aktivitas fisik, termasuk tenis, menunggang kuda, dan bahkan ski air.
Tercatat dia berolahraga sebanyak 6 kali dalam seminggu.
Tetapi virus mematikan ini langsung mengancam dia dan seluruh keluarganya.
Sang istri, Rita Woidislawsky, mengatakan Avram diintubasi dan tertidur selama hampir 60 hari.
“Dia dalam keadaan koma, pada dasarnya dia lumpuh," cerita Rita Woidislawsky.
Selama 81 hari Avram berada di ICU dan dia selamat. Dia berhasil mengalahkan virus corona itu.
Bahkan tim perawatannya di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania menyebutnya pahlawan.
Karena Avram bertekad untuk mengatasi penyakit itu.
“Saya akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk bertahan hidup. Dan saya selamat,” katanya.
Avram menggambarkan virus Corona sebagai "hal yangmengerikan", dan mengatakan dia tidak ingin orang lain mengalami apa yang dia alami.
Pesannya untuk orang lain adalah jangan biarkan usia memperlambat mereka.
“Siapa pun yang bertambah usia, jangan pernah berhenti bergerak, berolahraga, atau berolahraga.”
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR