Advertorial
Intisari-online.com -Sampai saat ini vaksin virus Corona adalah hal yang masih diperjuangkan banyak pihak.
Salah satunya adalah perusahaan farmasi Sinovac Biotech.
Sinovac berencana memulai uji klinis vaksin virus Corona baru eksperimental kepada anak-anak dan remaja akhir bulan ini.
Tujuannya adalah untuk uji coba tahap akhir.
Vaksin seharusnya bekerja untuk seluruh populasi, termasuk orang berusia muda.
Itulah sebabnya sangat penting untuk mencegah wabah virus Corona melalui sekolah dan taman kanak-kanak.
Sebanyak 552 peserta sehat berusia antara tiga dan 17 tahun akan menggunakan dua dosis CoronaVac, vaksin virus corona buatan Sinovac, perusahaan obat yang terdaftar di bursa Amerika Serikat.
Rencananya, uji coba kepada anak-anak dan remaja mulai bergulir pada 28 September di Provinsi Hebei, China, menurut sebuah catatan pendaftaran yang terbit pada Rabu (16/5).
"Sudah mendapat persetujuan dari regulator China," kata juru bicara Sinovac seperti dikutip Reuters.
Sebagai bagian dari program itu, CoronaVac, yang menjalani uji coba skala besar tahap akhir di Brasil, Indonesia, dan Turki, telah diberikan kepada sekitar 90% karyawan Sinovac dan keluarganya.
Data sejauh ini menunjukkan, virus umumnya menyebabkan penyakit yang lebih ringan pada anak-anak dibanding orang dewasa.
Tapi, beberapa kasus anak-anak yang membutuhkan perawatan intensif juga telah dilaporkan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Beberapa ratus anak dirawat di rumah sakit di Amerika Serikat dengan sindrom peradangan yang jarang tetapi parah, yang dapat mencakup gejala, seperti demam, ruam, dan kelenjar bengkak, terkait dengan virus corona.
Sinovac mengatakan awal bulan ini, CoronaVac tampaknya aman dan mampu menginduksi antibodi untuk orangtua.
Sementara tingkat antibodi yang dihasilkan vaksin sedikit lebih rendah dari yang terlihat pada orang dewasa yang lebih muda, mengutip hasil awal dari uji coba tahap awal hingga pertengahan.
Efek samping kandidat vaksin Corona milik Pfizer
Peserta uji klinis fase 3 dari kandidat vaksin corona (Covid-19) perusahaan biofarmasi asal Amerika Serikat, Pfizer, mengalami efek samping ringan hingga sedang.
Dalam presentasinya kepada investor, Pfizer menyebutkan, efek samping tersebut termasuk kelelahan, sakit kepala, menggigil dan nyeri otot.
Beberapa peserta dalam uji coba juga mengalami demam, termasuk beberapa demam tinggi.
Xinhua melaporkan, Pfizer telah mendaftarkan lebih dari 29.000 orang dalam uji coba terhadap 44.000 sukarelawan untuk menguji vaksin Covid-19 eksperimental, BNT162b2, yang dikembangkan Pfizer dengan mitranya asal Jerman BioNTech.
"Lebih dari 12.000 peserta studi telah menerima dosis kedua dari vaksin tersebut," kata eksekutif Pfizer.
Menurut Pfizer, bergantung pada tingkat infeksi saat ini, pembacaan konklusif tentang kemanjuran kandidat vaksin corona diharapkan pada akhir bulan depan.
Komentar terbaru oleh Pfizer muncul setelah uji coba vaksin corona oleh perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca ditunda secara global pada 6 September menyusul laporan efek samping yang serius pada seorang sukarelawan di Inggris.
Uji coba AstraZeneca dilanjutkan di Inggris dan Brasil pada Senin setelah lampu hijau dari regulator Inggris, tetapi tetap ditangguhkan di Amerika Serikat, menurut laporan Fox Business.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Perluas pengujian, Sinovac memulai uji klinis vaksin corona ke anak-anak" dan "Ini efek samping uji coba kandidat vaksin corona milik Pfizer"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini