Sepotong emas itu tiba-tiba hilang masuk ke dalam kening setelah dipersekutukan dengan selembar daun sirih.
Menyusul masing-masing satu di kedua pelupuk matanya.
Proses itu tak lebih dari lima menit. Jauh dari kesan sakral, tanpa bunga dan asap dupa pun setetes darah. Sungguh sulit di percaya.
"Ini bukan sulap bukan sihir," kata"Soma Dihardjo, dukun susuk ternama dari Kelurahan Selomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Jika sulap atau sihir tidak diartikan sebagai kecepatan tangan, yang dilakukan mbah dukun tadi tentu sebuah fenomena menarik yang tak jauh dari aura mistik.
Katanya, dengan susuk, wajah wanita berkulit gelap itu akan murub pamor-nya, memancarkan daya tarik bagi siapa saja yang memandang, bahkan suaminya sendiri.
Mata awam tak akan mampu mendeteksi titik-titik wajah yang baru disusuki tadi, karena tak sedikit pun bekas benjolan ditinggalkan.
"Bahkan peralatan canggih, misalnya rontgen, tak mampu," ujarnya.
Padahal mbah dukun ini jelas memasukkannya di antara daging dan kulit.
"Ya, semoga dia bisa akur kembali dengan suaminya, dan tak dimanfaatkan untuk yang macam-macam", harap Mbah Soma.
Ternyata rumah tangga wanita asal Klaten itu sedang guncang, karena suaminya tergila-gila pada perempuan lain yang lebih cantik.
Bisa ditebak, kedatangan lbu beranak tiga itu ingin merebut kembali suaminya dengan cara bersolek diri lewat susuk.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR