Advertorial
Intisari-online.com -Ketumbar adalah tanaman kecil bertangkai berongga di keluarga Apiaceae, dalam genus: Coriandrum.
Nama ilmiahnya adalah Coriandrum sativum.
Manfaat kesehatan biji ketumbar sangat banyak.
Dan, begitu juga nilainya dalam pakan.
Ini menyenangkan, aromatik dan pedas. Bijinya telah ditemukan kegunaannya sejak zaman kuno dalam masakan serta dalam berbagai obat tradisional.
Biji ketumbar digunakan dalam bentuk biji utuh atau digiling menjadi bubuk untuk menambah rasa unik dan nilai obat pada makanan Anda.
Rempah-rempah adalah jiwa dari masakan India. Baik itu hidangan sederhana atau khusus, penggunaan beberapa jenis bumbu memberikan rasa unik pada resep yang ditambahkan ke dalamnya.
Selain itu, rempah-rempah ini juga digunakan untuk kesehatan dan pengobatan, membantu pencernaan dan memberikan banyak alat bantu kecantikan.
Biji ketumbar adalah salah satu bumbu yang digunakan di sebagian besar masakan India karena khasiatnya yang beraroma, mendinginkan dan menyembuhkan. Tak hanya sekedar kuliner, manfaat biji ketumbar untuk kesehatan juga ajaib.
Ketumbar berasal dari Eropa Tenggara dan tumbuh secara luas di seluruh Eropa, Timur Tengah, Cina, India, dan Turki.
Mari kita lihat beberapa manfaat kesehatan yang signifikan dari biji ketumbar.
Biji ketumbar memiliki banyak senyawa kimia yang diturunkan dari tumbuhan.
Mereka dikenal memiliki sifat anti-oksidan, pencegah penyakit, dan peningkatan kesehatan.
Rasa aromatik yang berbeda dari biji ketumbar berasal dari minyak atsiri dan asam lemak.
Beberapa asam lemak penting dalam biji kering adalah asam petroselinic, asam linoleat (omega 6), asam oleat, dan asam palmitat.
Biji ketumbar juga mengandung minyak esensial seperti linalool (68%), a-pinene (10%), geraniol, camphene, terpene, dll.
Prinsip aktif ini bertanggung jawab atas sifat pencernaan, karminatif, dan anti-perut kembung pada biji.
Seperti bumbu lainnya, ketumbar juga kaya akan serat makanan. 100 g biji menyediakan 41,9 g serat, sebagian besar merupakan kandungan yang tidak larut secara metabolik.
Serat makanan meningkatkan sebagian besar makanan dengan menyerap air ke seluruh sistem pencernaan. Ini membantu pergerakan usus halus, melansir dari gosumitup.
Selain itu, serat makanan mengikat garam empedu (diproduksi dari kolesterol).
Mereka menurunkan penyerapan kembali di usus besar, dengan demikian membantu menurunkan kadar kolesterol LDL serum.
Bersama dengan antioksidan flavonoid, komposisi serat ketumbar membantu melindungi mukosa usus besar dari kanker.
Biji ketumbar adalah sumber mineral yang sangat baik seperti zat besi, tembaga, kalsium, kalium, mangan, seng, dan magnesium.
Tembaga sangat penting untuk produksi sel darah merah. Zat besi penting untuk metabolisme sel dan pembentukan sel darah merah.
Seng adalah faktor pendamping dalam banyak enzim yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan, produksi sperma, pencernaan, dan sintesis asam nukleat.
Kalium merupakan komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah.
Tubuh manusia menggunakan mangan sebagai kofaktor untuk enzim antioksidan superoksida dismutase yang penting.
Tak heran jika manfaat kesehatan dari biji ketumbar begitu besar. Tidak seperti biji bumbu kering lainnya yang kekurangan vitamin C, biji ketumbar mengandung banyak vitamin antioksidan ini.
100 g biji kering menyediakan 21 mg atau 35% RDI Vitamin C.
Selain itu, bijinya adalah gudang dari banyak vitamin B kompleks penting seperti thiamin, riboflavin, dan niacin.
Baik untuk penderita diabetes: Biji ketumbar sangat baik untuk pasien diabetes karena membantu menjaga kadar gula darah yang sehat dengan merangsang produksi insulin. Penderita diabetes harus mengkonsumsinya secara teratur untuk hasil terbaik.
Biji ketumbar untuk kekebalan. Biji ketumbar, serta minyaknya, sudah tersedia di pasar sepanjang tahun.
Biji ketumbar yang berkualitas baik akan mengeluarkan rasa yang enak dan sedikit pedas saat diremas di antara jari telunjuk dan ibu jari.
Di rumah, simpan benih di tempat sejuk, kering, gelap, dalam wadah kedap udara. Dengan cara ini, mereka tetap sehat selama berbulan-bulan.
(K. Tatik Wardayati)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini