Find Us On Social Media :

Muluskan Ambisi Terkuat di Dunia Tahun 2049, Inilah Senjata Mematikan China yang Bikin Amerika Sangat Waspada, Sekali Tembak Satu Kota Bisa Porak-Poranda Dibuatnya

By Afif Khoirul M, Selasa, 8 September 2020 | 14:51 WIB

Militer China

Intisari-online.com  - Amerika Serikat (AS) dibuat ketar-ketir karena China akan menggandakan jumlah hulu ledak nuklir yang bisa meluluhlantakkan sebuah kota.Peningkatan kekuatan itu dilakukan China demi mewujudkan gelar militer terkuat di dunia pada tahun 2049 mendatang.Dilansir Sosok.ID dari The Sun, Pentagin mengatakan persediaan nuklir Beijing saat ini masih rendah, yakni sekitar 200-an, meskipun Federasi Ilmuwan Amerika memperkirakan angkanya mencapai 320.Dalam laporan tahunannya kepada Kongres, Departemen Pertahanan AS mengatakan Partai Komunis mendekati kemampuan untuk meluncurkan serangan nuklir melalui darat, udara, dan laut, sebuah kapasitas yang dikenal sebagai 'triad'.

Baca Juga: Relakan Tubuh Ibunya Untuk Penelitian, Pria Ini Terkejut Tahu Tubuh Ibunya Dijadikan Percobaan Militer Brutal, Tubuhnya Diledakkan Untuk Menguji Senjata Pengancur IniIni terjadi ketika Washington berupaya agar Beijing bergabung dengan perjanjian senjata nuklir andalan antara Amerika Serikat dan Rusia.Pentagon mengatakan proyeksi pertumbuhan didasarkan pada faktor-faktor termasuk Beijing yang memiliki cukup bahan untuk menggandakan persediaan senjata nuklirnya tanpa produksi bahan fisil baru.Dalam laporan mereka, kepala pertahahanan Amerika mengklaim China setidaknya akan menggandakan cadangan nuklir mereka selama 10 tahun ke depan dalam upaya untuk meraih gelar militer terkuat pada 2049.Mereka menulis: "Tampaknya Beijing akan berusaha mengembangkan militer pada pertengahan abaad yang setara dengan - atau dalam beberapa kasus lebih unggul dari - militer AS, atau kekuatan besar lainnya yang dimiliki RRC dilihat sebagai ancaman."

Baca Juga: Pemerintah di Negara Ini Terang-terangan Setujui Proyek China, Pasukan Militernya Malah Nekat Menentang Pemerintah, Tidak Akan Menyerahkan Sejengkal Tanahnya Pada China