Advertorial

Alih-Alih Sterilkan Tubuh dari Covid-19, Nyatanya Penggunaan Bilik Desinfeksi Justru Membahayakan Kesehatan, Begini Penjelasannya!

K. Tatik Wardayati

Editor

Penggunaan bilik desinfeksi ternyata justru membahayakan kesehatan, bukan berarti membuat steril tubuh dari Covid-19.
Penggunaan bilik desinfeksi ternyata justru membahayakan kesehatan, bukan berarti membuat steril tubuh dari Covid-19.

Intisari-Online.com – Sudah hampir enam bulan pandemi virus corona juga ‘menyerang’ tanah air kita.

Kita tentunya berharap tidak terpapar virus corona tersebut.

Untuk itulah berbagai upaya dilakukan demi mencegah penyebaran Covid-19.

Termasuk anjuran pemerintah dari memakai masker, mencuci tangan dengan air dan sabun mengalir selama 20 detik, menjaga jarak, dan penyemprotan desinfektan.

Baca Juga: Perhatikan Baik-baik! Seperti Ini Gejala Ringan, Sedang, dan Berat pada Pasien Covid-19 serta Penangannya Masing-masing

Beberapa bulan yang lalu di beberapa tempat sempat bermunculan bilik deinfeksi ataudisinfectionchamber.

Katanya bisa cegah dan membunuh virus corona Covid-19.

Berbagai tempat perlahan mulai memasang bilik desinfeksi ini guna mensterilkan tubuh dan mencegah penyebaran Covid-19 yang menempel di seluruh tubuh manusia.

Melansir Kompas.com,Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, menilaipenggunaan bilik lebih sempurna dibandingkan cuci tangan karena penyemprotan dilakukan di seluruh badan.

Baca Juga: Covid Hari Ini 7 September 2020: Bertambah 2.880, Kini Ada 196.989 Kasus Covid-19 di Indonesia, Tercatat Sangat Tinggi!

Bahkan, Risma turut mempromosikan bilik desinfektan kepada Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto melaluivideo call.

Pada Hasto, Risma menyampaikan keunggulan dari bilik yang dikembangkan oleh IT Tekom Surabaya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kalau pakai hand sanitizer hanya membersihkan tangan. Namun, dengan bilik disinfektan ini maka seluruh tubuh dibersihkan sehingga badan benar-benar bersih dari berbagai virus dan kuman," kata Risma, di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Sabtu (21/3/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

"Caranya dengan modifikasi shower dalam bak kaca kamar mandi, dan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan serta tim teknis, maka blower yang ditambahkan dalam bilik tersebut menyemprotkan disinfektan dengan ukuran tertentu," kata Risma.

"Hasilnya, selain lingkungan diamankan dengan penyemprotan disinfektan, maka tubuh pun akan terlindungi. Kami sedang merancang model yang berbentuk lorong sehingga mampu bekerja cepat dan skalanya lebih besar," ujar Risma.

Alhasil, pada Minggu (22/3/20) lalu, Pemerintah KotaSurabaya, melalui arahan Risma, kemudian memasang dua bilik sterilisasi di Bandara Juanda.

Bilik desinfeksi juga sudah mulai terpasang di sejumlah tempat, seperti di Istana Negara,Stasiun Bojonegoro, dan Terminal Rajekwesi Bojonegoro.

Alih-alih digunakan sebagai langkah pencegahan Covid-19, organisasi kesehatan dunia, yaituWorld Health Organization(WHO) justru tidak merekomendasikan penggunaan bilik desinfeksi karena tidak berdampak positif.

Mengenai hal tersebut, redaksi mendapatkan sebuah informasi dari WA grup mengenai penggunaan chamber desinfektan.

Baca Juga: Ketika 200 Negara Pontang-panting Hadapi Pandemi Covid-19, Justru Pariwisata China Berkembang Pesat,Seolah-olah Tak Pernah Ada Pandemi Mematikan

Dalam pesan berantai tersebut disebutkan;

Dari pesan tersebut kita bisa mendapatkan informasi bahwabilik yang berisikan cairan desinfektan seperti alkohol, clorin, H2O2 justru membahayakan manusia hingga dua tahun ke depan (karsinogenik), dan sampai saat ini tidak ada cairan apapun yg direkomendasikan.

Meskipun virus corona (Covid-19)tersebar, melakukan disinfeksi kota dan masyarakat bukan cara yangefektif untukmencegah penyebaran Covid-19.

Sehingga praktek penyemprotan desinfektan yang meluas denganalkohol di udara, di jalan, kendaraan, maupun pada manusia perlu dihindari karena kandungan dalam deinfektan berpotensi membahayakan manusia.

Pun dalam pesan tersebut menegaskan jikaRS Harapan Kita, Jakarta, juga merujuk pada WHO yang tidak menganjurkan penggunaan bilik desinfeksi untukmensterilkan tubuh dari penyebaran Covid-19.

Selain itu disebutkan juga jika komitePencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)RSCM juga tidak menganjurkan menggunakan bilik desinfeksi karena tidak sesuai dengan pedoman WHO.

Pun disebutkan, Perhimpunan Pengendalian Infeksi Indonesia (PERDALIN) bersama dengan Kementerian Kesehatan, juga diketahui telah membahas terkait hal ini, sehingga materi regulasi akan segera dikeluarkan.

Dengan demikian, untuk melakukan pencegahan Covid-19 dan tetap menjaga agar tubuh senantiasa steril, kita cukup mencuci tangan dan menggunakan masker.

Selain itu, bagi para tenaga medis selaku pihak yang merawat pasien Covid-19 secara langsung, maka dianjurkan untuk mandi dengan bersih dan mengganti pakaian yang bersih.(Levi Larassaty)

Baca Juga: Seminggu Setelah Sekolah Dibuka Kembali, Siswa dan Guru di 62 Sekolah Terinfeksi Covid-19, Bikin Ratusan Orang Diisolasi dan Sekolah Ditutup Lagi

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul “Alih-Alih Sterilkan Tubuh dari Covid-19, Penggunaan Bilik Desinfeksi Justru Membahayakan Kesehatan”

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait