Advertorial

Viral Isabella Guzman: Tersenyum Manis di Persidangan Setelah Membunuh Ibu Kandung dengan 79 Kali Tusukan, Namun DIa Tak Dipenjara, Mengapa?

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Gadis bernama Isabella Guzman belakangan sedang viral di media sosial.

Remaja yang berparas cantik ini menjadi dalang pembunuhan ibu kandungnya dengan sadis.

Isabella jadi viral bukan karena kasus pembunuhan yang ia lakoni.

Melainkan saat menjalani persidangan ia malah tersenyum manis.

Baca Juga: Meski Sehat, Murah, dan Mudah Didapat, Nyatanya tak Semua Orang Bisa Makan Tempe. Mereka dengan Kondisi Ini yang Dilarang! Apa Alasannya?

Hal tersebut terlihat dalam rekaman video persidangan.

Isabella tak menunjukkan tanda-tanda penyesalan.

Saat membunuh ibu kandungnya, Isabella masih berusia 18 tahun.

Berdasarkan pemeriksaan, Isabella menusuk sang ibu sebanyak 79 kali di wajah dan leher.

Baca Juga: Ramalannya Terbukti Benar, Siapa Sangka Kaum Super Tajir Dunia Sudah Bersiap Sambut Resesi Sejak Tahun Lalu

Aksi keji Isabella Guzman itu dilakukan di rumah mereka di Colorado, Amerika Serikat pada 28 Agustus 2013.

Melansir CNN, sebelum pembunuhan sadis itu terjadi, Isabella dan ibunya, Yun-Mi Hoy, diketahui kerap bertengkar terutama semenjak ibunya menikah lagi dengan seorang pria bernama Ryan Hoy.

Ayah tiri remaja itu, Ryan Hoy, mengatakan kepada pihak berwenang bahwa Guzman dan ibunya sering bertengkar.

Baca Juga: Mayatnya Diduga Dipotong-potong, Arab Saudi Hukum 8 Terdakwa Kasus PembunuhanJamal Khashoggi, Tunangan Khashoggi: Siapa yang Bertanggung Jawab dan di Mana Tubuhnya?

Sehari sebelum menikam ibunya, Isabella juga sempat mengirimkan surel (e-mail) kepada ibunya yang isinya "Kau akan menebusnya".

Ketika menerima surel itu, ibunya sempat menelepon kepolisian dan meminta datang ke rumahnya.

Polisi pun datang memenuhi permintaan ibunya.

Keesokan harinya, Isabella melancarkan aksinya di rumah ibunya di blok 2600 Jalan South Lima.

Baca Juga: Sidang Terdakwa Jamal Khashoggi Buahkan Hasil Baru, Jasadnya Kemungkinan Diperlakukan Secara Kejam Seperti Ini, Tapi Vonis Hukuman Arab Saudi Sampai Buat PBB Mengolok-olok Negara Itu

Hoy mengatakan kepada polisi bahwa istrinya menunjukkan kepadanya sebuah e-mail yang diduga dikirim Guzman padanya pada pagi hari pembunuhan itu, yang berisi kata-kata, "Anda akan membayar," tulis pernyataan tertulis itu.

E-mail itu mendorong Yun-Mi Hoy untuk menelepon polisi hari itu juga dan meminta mereka untuk datang ke rumahnya karena putrinya mengancam akan melukainya, menurut pernyataan tertulis.

Setelah berbicara dengan Yun-Mi Hoy dan Guzman, petugas yang menanggapi memutuskan ada "masalah keluarga yang sedang berlangsung di antara mereka dan tampaknya sudah diselesaikan," pernyataan di dokumen pengadilan.

Ryan Hoy memberi tahu pihak berwenang bahwa setelah petugas pergi, Guzman pergi ke kamar tidurnya dan tetap di sana sepanjang malam sementara ibunya kembali bekerja.

Baca Juga: 'Kematian akan Lebih Baik!', Rakyat Korea Utara Pertaruhkan Nyawa Demi 'Sesuap Nasi' Lakukan Hal Ini yang Membuat Kim Jong-un Marah Besar dan Mengancam dengan Hukuman Berat

Ketika Yun-Mi Hoy tiba di rumah sekitar jam 9.30 malam, Ryan Hoy berkata, dia naik ke atas untuk mandi.

Hoy mengatakan kepada polisi bahwa dia kemudian mendengar suara dentuman dari lantai atas dan istrinya memanggil namanya.

Hoy mengatakan kepada pihak berwenang bahwa ketika dia mencoba membuka pintu kamar mandi, Guzman mendorongnya dengan punggungnya agar tetap tertutup.

Baca Juga: 'Kematian akan Lebih Baik!', Rakyat Korea Utara Pertaruhkan Nyawa Demi 'Sesuap Nasi' Lakukan Hal Ini yang Membuat Kim Jong-un Marah Besar dan Mengancam dengan Hukuman Berat

Hoy mengatakan dia kemudian turun ke bawah, menelepon 911 dan mengatakan kepada petugas operator bahwa istri dan putrinya ada di dalam kamar mandi dan dia bisa melihat darah mengalir dari bawah pintu ke kamar mandi.

Hoy juga memberi tahu polisi bahwa ketika dia kembali ke atas, dia melihat Guzman berdiri di ambang pintu kamar mandi sambil memegang pisau.

Hoy kemudian mengamati istrinya terbaring di lantai kamar mandi berlumuran darah dengan tongkat baseball tergeletak di samping tubuhnya.

Ketika polisi tiba di rumah, mereka menemukan tubuh telanjang Yun-Mi Hoy tergeletak di lantai kamar mandi dengan banyak luka robek dan tusukan.

Baca Juga: Mengerikan! Intip Perkebunan Mayat, Ketika Ribuan Mayat Tergeletak Dibiarkan Membusuk, Diikat di Pohon Hingga Direndam, Bayangkan Baunya Seperti Apa!

Dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian pada pukul 10.28 malam.

Polisi menemukan jasad Yun-Mi Hoy dalam keadaan mengenaskan di dalam kamar mandi lantai dua berselang beberapa jam kemudian.

Saat ditemukan, Yun-Mi Hoy dalam kondisi telanjang dengan luka tusuk di wajah sebanyak 48 kali dan di leher sebanyak 31 kali.

Isabella Guzman diringkus dalam waktu 16 jam semenjak ditetapkan sebagai buronan.

Ketika itu, usianya masih 18 tahun. Kini, dia sudah 25 tahun.

Ketika disidang di pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Isabella sempat tersenyum ke arah kamera wartawan yang menyorotnya.

Baca Juga: Dikenal Kaya Raya Tetapi Pelitnya Setengah Mati, Raja Ini Menumpuk Hartanya Sampai Tak Sadar Uang Senilai Rp58 Miliar yang Disimpan di Peti Harta Ludes Digerogoti Tikus

Tak Dipenjara

Pengadilan Colorado sendiri memvonis bahwa Isabella tidak bersalah.

Dia dikirim ke Rumah Sakit Pemerintah di Pueblo untuk menjalani perawatan kejiwaan alih-alih dikirim ke penjara.

Menurut keterangan dokter yang merawatnya, dr Richard Pounds, Isabella didignosa mengalami paranoia schizophrenia.

"Dia sering menatap ke ruang hampa, lalu bicara dengan seseorang yang tidak terlihat, dan dia tertawa sendiri," kata dr Richard.

Dikutip dari laman denver.cbslocal.com, dokter yang menangani Isabella Guzman turut memberikan kesaksian.

Baca Juga: Mulai Jenuh Bekerja dari Rumah karena Pandemi Corona? Ini Kiat Mengatasinya, Salah Satunya Mengatasi Saat Anda Ingin Ngemil Terus

Dokter bersaksi bahwa Isabella Guzman tidak percaya bahwa ibu sebenarnya adalah ibu kandung yang ia bunuh tersebut.

Isabella berdelusi bahwa ibu kandungnya tersebut adalah sosok seorang wanita bernama Cecelia yang dia yakini perlu dibunuh untuk menyelamatkan dunia.

"Kami menghukum orang yang membuat keputusan untuk melakukan kesalahan ketika mereka tahu lebih baik dan mereka bisa melakukan sesuatu yang berbeda.

Dan dalam kasus khusus ini saya yakin, berdasarkan bukti yang saya lihat dan informasi yang telah disajikan di pengadilan, bahwa wanita ini tidak tahu benar dan salah dan dia tidak bisa bertindak berbeda dari yang dia lakukan, mengingat signifikansi skizofrenia dan delusi paranoid, halusinasi visual yang dapat didengar yang dia alami. Saya yakin akan hal itu dan saya merasa demi keadilan saya harus mengambil langkah-langkah ini," kata George Brauchler, Jaksa Wilayah, Distrik Yudisial ke-18.

Baca Juga: Dimasukkan Dalam 'Daftar Hitam' Perusahaan China Oleh AS, Raksasa Perusahaan Konstruksi Tiongkok Ini Tetap Terabas Tantangan Untuk Buat Ekspansi China di Dunia Kian Nyata

Tak ditahan di penjara, Isabella Guzman pun dirawat di rumah sakit jiwa.

Brauchler mengatakan Isabella akan tetap di sana sampai dia tidak lagi menjadi ancaman bagi komunitas atau dirinya sendiri.

Isabella juga kemungkinan besar akan berada di rumah sakit jiwa selama sisa hidupnya. (TribunNewsmaker/ *)

Artikel ini pernah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Heboh Isabella Guzman: Tersenyum Manis Setelah Tusuk Ibunya 79 Kali, Terungkap Alasan Tak Dipenjara"

Artikel Terkait