Advertorial

Bangkitnya Kanibalisme Saat Kelaparan, Sejumlah Orang di Korea Utara hingga Nekat Gali Kuburan Keluarga untuk Menyantap Mayat, Kim Jong Un Justru Pilih Buat Nuklir Dibanding Beri Makan Rakyatnya

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Dipimpin oleh seorang diktator, banyak rakyat Korea Utara yang menderita.

Mereka terpaksa melakukan tindakan keji ketika kelaparan melanda negara tersebut.

Seorang ayah yang kelaparan diberitakan telah dieksekusi karena membunuh kedua anaknya untuk dimakan.

Karena kebijakan tertutup yang dianut negara komunis ini, kelaparan tersembunyi terjadi di provinsi pertanian di Hwanghae Utara dan Selatan yang menewaskan hingga 10.000 orang.

Baca Juga: Covid-19 Di Korea Utara: Tetap Berjuang Produksi Vaksin Meski Ancaman Kelaparan dan Badai Mengintai

Hal itu memicu kekhawatiran bangkitnya kembali kanibalisme di negara komunis tersebut.

Kisah suram ini hanyalah salah satu kisah yang mencuat di saat para penduduk bertarung melawan kelaparan karena mengalami kekeringan dan kekurangan menyerang pertanian yang diperparah dengan para pejabat partai yang menyita makanan.

Menurut situs Daily mail, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menghabiskan banyak uang untuk peluncuran dua roket.

Baca Juga: Korea Utara Dirundung Bencana Alam, Kim Jong-un Tebar Ancaman untuk Pejabat Lokal yang Gagal Melindungi Warganya, Ini yang akan Dilakukannya

Meski ada berbagai laporan soal kekurangan makanan di negara itu dan keprihatinan atas meninggalnya 10.000 orang karena kelaparan.

Beberapa reporter dari Asia Press yang melakukan penyamaran mengatakan kepada Sunday Times bahwa seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut.

Bahkan ada seorang pria yang merebus anaknya sendiri untuk dimakan.

Peristiwa lain juga disebutkan adanya seorang ayah yang membunuh anak perempuan tertuanya saat istrinya sedang pergi dan kemudian membunuh anak laki-lakinya juga karena anaknya itu menyaksikan aksi brutalnya itu.

Baca Juga: Infrastrukturnya Buruk, Korea Utara Kewalahan Hadapi Serangan Badai, 12.000 Elite Partai Diutus Kim Jong-un untuk Bantu Pemulihan

Saat istrinya kembali, sang suami mengatakan bahwa mereka memiliki 'daging', namun istrinya menjadi curiga dan menghubungi pejabat berwenang yang akhirnya menemukan bagian tubuh lain anak-anaknya itu.

Seorang pria bahkan berani menggali kuburan cucunya sendiri dan memakan mayat cucunya tersebut.

Para jurnalis melaporkan bahwa stok makanan disita dari dua provinsi untuk diberikan kepada penduduk di Pyongyang.

Baca Juga: Ngakunya Sudah Tobat Sejak Ketemu Donald Trump, Korea Utara Tertangkap Basah oleh Satelit Lakukan Uji Coba Senjata Berbahaya yang Bisa Mengancam Keamanan Dunia Ini

Sunday Times juga mengutip salah satu pejabat Partai Buruh Korea yang berkuasa bahwa di satu desa di kawasan Chongdan, seorang pria menjadi gila karena kelaparan.

Ia merebus anaknya sendiri, memakan daging anaknya dan akhirnya ditangkap.

Beberapa tahun lalu, koran pemerintah Korea Utara mengumumkan agar seluruh warga bersiap untuk makan akar rumput dalam menghadapi musim kelaparan yang akan datang.

Meski begitu, koran itu menyatakan warga Korea Utara tidak boleh menyalahkan pemimpin mereka, Kim Jong-un, jika jutaan rakyat mati kelaparan.

Baca Juga: Kabur dari Korea Utara Karena Tak Tahan Kelaparan dan Miskin, Hidup Pembelot Ini Justru Semakin Menderita, Diperkosa Penolongnya hingga Dijual ke Tempat Pelacuran

"Bahkan jika kita sampai tidak sanggup lagi."

"Kita tetap harus menunjukkan kesetiaan kepada pemimpin kita, Kim Jong-un, hingga ajal tiba," demikian tulisan di tajuk surat kabar di Korea Utara.

Surat kabar The Telegraph mengabarkan, rakyat di Ibu Kota Pyongyang sudah diperintahkan untuk memberikan beras sebanyak 1 kilogram kepada negara.

Kini banyak warga sudah mulai menyetok makanan buat menghadapi gelombang kelaparan.

Baca Juga: Anak-anak Kim Jong-un Masih Terlalu Kecil untuk Jadi Diktator, Ini Salah Satu Skenario Masa Depan Kepemimpinan Korea Utara Jika Kim Jong-un Meninggal sebelum Anaknya Dewasa

(*)

Artikel ini pernah tayang di Nakita.id pada 2018 dengan judul "Karena Kelaparan Seorang Ayah Di Korea Utara Tega Memakan Dua Anaknya"

Artikel Terkait