Advertorial
Intisari-online.com -Beberapa badai dan angin topan telah menyerang Asia Timur baru-baru ini.
Salah satunya adalah Topan Maysak yang menghantam beberapa wilayah pantai Korea Utara.
Sejak kejadian tersebut, Kim Jong-Un kunjungi wilayah yang terdampak.
Ini merupakan kunjungan terbarunya dari rangkaian kunjungan tingkat tinggi oleh Pemimpin Agung Korea Utara dan deputi-deputinya ke wilayah yang terserang bencana alam dalam beberapa minggu ini.
Beberapa pakar menyebut Kim sedang berusaha tunjukkan sosok pemimpin yang peduli dengan rakyat.
Ia mencari persatuan Korut menghadapi pandemi virus Corona dan sanksi yang dipimpin AS.
Total ada 10 badai yang menyapu Laut China Timur sampai saat ini.
Menariknya, Kim langsung terapkan tindakan yang cukup barbar.
Mengutip South China Morning Post, segera setelah ia kunjungi wilayah yang terkena bencana, ia memecat pejabat penting yang bekerja di kota tersebut.
Lalu ia menjanjikan mengirim 12 ribu pekerja dari Pyongyang langsung dalam upaya perbaikan infrastruktur.
Agensi Berita Sentral Korea (KCNA) mengatakan jika Kim Sabtu kemarin mengunjungi provinsi Hamgyong Selatan, yang terdampak topan Maysak minggu lalu.
Mengutip KCNA, Kim diberi tahu jika angin topan tersebut menghancurkan lebih dari 1000 rumah dan membuat gedung umum tidak berfungsi.
Serta mengacak-acak ladang pertanian di wilayah tepi pantai di Hamgyong Selatan, seperti dengan yang terjadi di provinsi Hamgyong Utara.
KCNA tidak melaporkan adanya kematian atau berapa banyak warga yang cedera di kedua provinsi tersebut.
Namun koran nasional Rodong Sinmun melaporkan jika ada lusinan kroban di Provinsi Kangwon, sebelah selatan dari Provinsi Hamgyong.
Serta, pejabat resmi Kangwon akan dihukum berat karena gagal mengevakuasi warga.
Kim juga lakukan rapat para pejabat di sana.
Tujuan rapat tersebut adalah menggaris bawahi perlunya membuat kampanye kepulihan untuk mencegah rusaknya kerja politik, dan perlunya menyatukan pikiran, seperti dilaporkan KCNA.
Kim menjelaskan pihak berwenang harus terapkan "perintah mobilisasi umum" untuk memastikan suplai bahan-bahan rehabilitasi bekerja dan mendesak anggota dari Partai Buruh di Pyongyang untuk memulai aksi itu.
Dalam surat terbuka yang terpisah ke anggota partai di Pyongyang, Kim mengatakan 12 ribu divisi elit partai akan dikirim untuk membantu pulihnya provinsi Hamgyong Selatan dan Utara.
KCNA juga mengatakan Kim memecat Kim Jong-Il, kepala Komite Partai Buruh di Provinsi Hamgyong Selatan.
Kim perlu dukungan publik untuk menghadapi kondisi ekonomi yang kian lama kian buruh disebabkan oleh sanksi yang dipimpin AS terkait program nuklirnya.
Serta virus Corona telah memaksanya menutup perbatasan dengan China, yang merupakan partner perdagangan terbesar dan penyokong ekonomi Korea Utara.
Korut bersikeras jika mereka masih tidak memiliki warga yang terinfeksi, sebuah klaim yang diperdebatkan oleh banyak analis luar negeri.
Baca Juga: Viral Penampakan Awan Melengkung Menyeramkan di Langit Wonosobo, Berbahayakah? Ini Penjelasan BMKG
Namun meski tengah pandemi, pengamat mengatakan Kim akan lakukan parade militer dan acara nasional lain bulan depan untuk merayakan 75 tahun berdirinya Partai Buruh.
Partai Buruh adalah partai yang mendukung dinasti Kim berjaya selama ini di Korut.
Akhir Agustus kemarin, Kim kunjungi wilayah tepi pantai barat yang diserang oleh badai lain dan lega kerusakannya tidak signifikan.
Awal Agustus ia kunjungi tempat lain yang terkena hujan berhari-hari dan membanjiri ratusan rumah dan lahan-lahan petani.
Bagi Menteri Penggabungan Korsel, kunjungan Kim ke wilayah terkenal banjir sangatlah langka.
Terakhir kali ia lakukan itu pada September 2015.
'Gebrakan' Kim Jong-Un
"Kunjungan Kim Jong-Un yang mulai sering ini bertujuan tunjukkan respon pemimpin rakyat terhadap bencana alam," ujar Leif-Eric Easley, profesor di Universitas Ewha, Seoul.
Baca Juga: Trik Hemat Listrik dengan Letakkan Selembar Kertas pada Pintu Kulkas, Begini Cara dan Penjelasannya
"Namun ini juga tunjukkan bahwa para warga elit di Pyongyang mulai kelaparan.
"Perhatian Kim yang meningkat kepada para petani tunjukkan ia khawatir kurangnya suplai makanan di negaranya."
Baru-baru ini juga Kim tunjukkan kritik terhadap sistem yang buruk di negaranya.
Pada pertemuan Sabtu kemarin Kim mengatakan kondisi mitigasi di wilayah pantai sangatlah buruk dan bendungan pantai 'tidak dibangun dengan baik.
Sedangkan awal tahun ini, ia katakan negaranya kekurangan fasilitas medis modern, dan akui rencana perkembangan ekonominya tidak berjalan lancar.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini