Sebagai dokter muda kala itu, ia mengalami sendiri masa epidemi SARS tahun 2002-2003.
Saat itu, ia hanya memiliki termometer untuk mendiagnosa pasiennya.
Dokter sekaligus pembelot tersebut kini menjadi peneliti tamu di Universitas Korea di Sejong.
Baginya, pemberitaan bahwa tidak ada kasus Covid-19 di Korea Utara hanyalah propaganda belaka.
Pasalnya, perbatasan Korea Utara dengan China sepanjang 1400 km yang juga menjadi titik perdagangan Korea Utara, tetap buka sampai akhir Januari lalu.
"Tentu saja warga Korea Utara telah meninggal karena virus Corona." ia berkata dengan penuh empati.
Di kampung halamannya, orang-orang telah meninggal karena virus dari waktu ke waktu, bahkan walaupun virus itu tidak mematikan di negara lain.
"Korea Utara adalah museum bagi semua virus," tambahnya.
Baca Juga: Peduli Tubuhmu; Tanda Tubuh Kelebihan Asupan Karbohidrat, Jadi Lambat!
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR