Advertorial

Waspada, Ini Rupanya Penyebab Angka Positif yang Terus Melonjak! Virus Corona yang 10 Kali Lebih Menular Sudah Terdeteksi di Tanah Air Kita

K. Tatik Wardayati

Editor

Waspadai, ini rupanya yang menyebabkan angka positif terus saja melonjak, adanya virus corona yang 10 kali lebih menular.
Waspadai, ini rupanya yang menyebabkan angka positif terus saja melonjak, adanya virus corona yang 10 kali lebih menular.

Intisari-Online.com – Hingga saat ini kita masih saja dihantui dengan virus corona yang mewabah dan tidak juga hengkang dari tanah air kita.

Meski pun pemerintah sudah selalu mengingatkan melakukan protokol kesehatan tetap saja angka penderita yang positif terpapar meningkat terus.

Bagaimana pun kita tetap harus mewaspadai keberadaan virus corona yang tidak akan pernah kita ketahui di mana dan kapan akan menginfeksi kita.

Apalagi ada jenis virus corona tipe G yang dikenal 10 kali lebih menular, dan ini sudah menyebar di Indonesia.

Baca Juga: Dulu Jadi Tempat Virus Corona Pertama Kali Ditemukan, KiniRibuan Warga Wuhan Berdesak-desakan Tanpa Masker untuk Berpesta di Kolam Renang, 'Kami Sudah Bebas Covid-19'

Ini menjadi kabar buruk setelah sebelumnya jenis virus D614G ini terdeteksi di Malaysia dan Filipina.

Karena lebih menular, virus ini mudah menyebar hingga membuat angka positif corona meroket tinggi.

Asal tahu saja, sudah dua hari ini, penderita positif corona di seluruh Indonesia menyentuh angka 3000, padahal sebelumnya hanya 2000, bahkan di bawah 2000.

Kepastian adanya virus G ini diungkap langsung oleh Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.

Baca Juga: Padahal Kalau Tiongkok Genggam Laut China Selatan Negaranya 'Sudah Tidak Ada Harganya', Negara Ini Justru Hendak Borong Kapal Selam China Sampai Habiskan 10,5 Triliun Rupiah!

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengurutan genom virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang sudah dikirim ke bank data global, virus corona yang beredar di Indonesia ada yang sama dengan virus yang beredar di Eropa.

"Satu itu memang masuk kategori G. Kategori G itu dianggap adalah virus yang seolah-olah berasal atau berkembang di Inggris atau di Eropa tepatnya," katanya melalui video yang disiarkan di YouTube pada Rabu seperti dilansir GridHITS dari antara.

Mengenal Virus Corona Tipe G atau D614 G yang dipastikan 10 Kali Lebih Menular

Sebelum terdeteksi di Indonesia, virus jenis ini sudahmenyebar di negara JiranMalaysia.

Dilansir GridHITS.id dari Kontan.co.id,Malaysia mendesak kewaspadaan penduduknya yang lebih besar setelah mendeteksi mutasi D614G dari virus corona baru-baru ini.

Mengutip Channel News Asia, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, D614G, strain baru dari virus corona yang terdeteksi di dua kluster di negeri jiran, 10 kali lebih menular.

Selain di Malaysia, D614G juga ditemukan di Singapura dan Filipina.

Apa itu D614G?

Juga disebut mutasi "G", D614G adalah variasi dari galur asli virus corona yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China, pada Desember tahun lalu.

Baca Juga: Sudah Ada di Indonesia Sejak Maret dan 10 Kali Lebih Menular, Ini 6 Fakta Mutasi Virus Corona D614G, Vaksin Mungkin Tak Efektif

Sejak itu, virus corona bermutasi beberapa kali. Mengutip South China Morning Post (SCMP), sebuah studi bulan lalu oleh Universitas Bologna, Italia, menemukan, setidaknya ada enam jenis virus corona asli yang menyebabkan pandemi.

Mutasi pertamanya, galur S, muncul di awal tahun ini. Lalu, strain G muncul mulai pertengahan Januari.

Mutasi D614G sekarang menjadi bentuk dominan dalam pandemi Covid-19, membentuk sekitar 70% dari sekitar 50.000 genom virus corona.

Meskipun paling banyak ditemukan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, keberadaannya telah meningkat di Asia sejak Maret lalu.

Bagaimana penampakannya Virus G Corona atau D614G?

Profesor Gavin Smith dari Program Emerging Infectious Diseases Duke-NUS Singapura mengatakan, semua virus membuat salinan dirinya sendiri selama infeksi.

Virus, seperti virus corona atau yang menyebabkan influenza, menghasilkan kesalahan selama proses replikasi. Kesalahan ini muncul sebagai mutasi, menurut Smith, seperti dikutip SCMP.

Dalam kasus D614G, mutasi terjadi ketika asam amino pada posisi 614 berubah dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin). Alhasil, varian awal D614 dari Wuhan menjadi D614G.

Apa yang membuatVirus Corona Tipe G berbeda dari yang lain?

Baca Juga: Imbas Mengerikan Pandemi Covid-19 Terus Terjadi Di Indonesia: 100 Dokter Sudah Meninggal Dunia Akibat Corona, IDI Pun Berduka

Penelitian menunjukkan, D614G lebih menular dibanding jenis lainnya.

Dalam studi Juli lalu yang diterbitkan dalam jurnal Cell, Dr Bette Korber, ahli biologi dari Laboratorium Nasional Los Alamos, AS, menguji sampel yang diambil dari pasien di seluruh Eropa dan AS.

Dia dan timnya menemukan, meskipun varian D614G langka di luar Eropa pada awal Maret, frekuensinya meningkat di seluruh dunia pada akhir bulan tersebut.

“Di seluruh dunia, bahkan ketika epidemi lokal memiliki banyak kasus dari bentuk aslinya yang beredar, segera setelah varian D614G diperkenalkan ke suatu wilayah, itu menjadi bentuk yang umum,” kata Dr Korber dalam sebuah laporan di ScienceDaily seperti dilansir SCMP.

Studi tersebut menemukan, mutasi terjadi pada protein lonjakan virus, bagian menonjol dari virus corona yang digunakan untuk memasuki sel manusia. Strain ditemukan lebih menular daripada D614 dalam kultur sel dalam kondisi laboratorium.

Tim juga menemukan, pasien yang terinfeksi virus D614G membawa lebih banyak salinan virus dibanding mereka yang terinfeksi jenis D614, mungkin menjelaskan mengapa virus lebih mudah ditularkan.

Sebuah studi terpisah pada Juni oleh para peneliti dari The Scripps Research Institute, AS, juga menemukan, strain itu 10 kali lebih menular ketimbang galur aslinya karena lonjakan proteinnya lebih jarang pecah.

Studi tersebut dipublikasikan di situs penelitian online bioRxiv dan belum mendapat tinjauan dari ilmuwan lainnya.

Namun, Profesor Smith mengingatkan, studi itu mungkin tidak selalu diterjemahkan ke dalam apa yang terjadi pada manusia. Peneliti lain juga menunjukkan, studi ini hanya memberi kesan tetapi tidak membuktikan D614G lebih menular.

Baca Juga: Sempat Anggap Covid-19 Hanya Flu Biasa, Inilah Kisah Dea yang Rasakan Keganasan Virus Corona setelah Kehilangan Orangtua, Kakak, hingga Keponakannya

Apakah D614G ata Virus Corona Tipe G Lebih Mematikan?

Studi oleh Dr Korber juga menemukan, D614G tidak lebih mematikan dibandingkan dengan yang strain lain. Tingkat rawat inap pasien positif Covid-19 lebih bergantung pada faktor-faktor seperti usia dan jenis kelamin.

Profesor Smith mengatakan, tidak ada bukti yang menunjukkan D614G lebih mematikan. Strain tersebut menjadi dominan karena mereka yang terjangkit D614G telah memasuki negara-negara di mana penyebaran virus tidak terkontrol dengan baik.

Akankah vaksin tetap efektif?

Profesor Smith menegaskan, vaksin akan tetap efektif melawan D614G karena tidak menargetkan bagian dari genom yang terkena. Protein lonjakan memiliki "tangkai" dan "kepala".

Antibodi dari vaksin menempel di kepala untuk mencegah virus menginfeksi sel manusia. "Namun, karena mutasi D614G terjadi pada tangkai, hal ini tidak akan memengaruhi cara kerja vaksin," kata Profesor Smith. (Saeful Imam)

Artikel ini telah tayang di GridHITS.id dengan judul “Pantas Angka Positif Terus Meroket! Virus Corona Tipe G yang 10 Kali Lebih Menular Sudah Terdeteksi di Tanah Air, Tetap Waspada”

Baca Juga: Penyesalan Datang Terlambat, Percaya Teori Konspirasi Virus Corona, Pria Ini Baru Sadar Bahaya Covid-19 setelah Sang Istri Menjadi 'Tumbal'nya, Begini Kisahnya

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait