Penulis
Intisari-Online.com - Menghadapi pandemi Covid-19, banyak orang yang percaya bahwa pada teori konspirasi di balik peristiwa ini.
Seorang pria bernama Brian Lee Hutchens di Florida termasuk yang percaya pada teori konspirasi tersebut.
Ia pun menunjukkannya dengan tidak mengikuti pedoman social distancing, bahkan tidak meminta bantuan medis saat jatuh sakit.
Namun kemudian terpukul karena hal menyedihkan yang menimpanya.
Melansir Mirror.co.uk (29/8/2020), pria yang berprofesi sebagai pengemudi taksi ini harus menerima kenyataan pahit kehilangan sang istri, setelah kecerobohan yang mereka lakukan.
Istri Brian meninggal karena virus corona, menjadi satu dari ratusan ribu nyawa di dunia yang menjadi korban dari pandemi ini.
Brian pun menyerukan kepada orang-orang untuk tidak menjadi bodoh seperti apa yang dilakukannya.
Bagaimana cerita pasangan yang malang ini?
Baca Juga: Gokil! Xiaomi Pamerkan Smartphone Dengan Teknologi Kamera di Dalam Layar!
Brian mengatakan kepada BBC pada Juli bahwa dia dan istrinya, Erin (46), telah membaca bahwa Covid-19 dibuat-buat atau hanya seburuk flu, lalu mempercayainya.
Mereka juga telah membaca klaim aneh tentang virus yang dikaitkan dengan teknologi 5G.
Erin menggunakan ventilator pada Juli ketika Brian berbicara kepada wartawan yang melakukan penyelidikan atas informasi yang salah tentang virus corona itu.
Saat Brian pulih, kondisi Erin justru memburuk, kemudian menjadi kritis dan meninggal karena masalah jantung yang terkait dengan virus corona.
Brian menjelaskan bahwa, pada awal pandemi, pasangan tersebut mengabaikan semua pedoman kesehatan.
Ia pun terus bekerja sebagai sopir taksi dan tidak pernah mematuhi pedoman social distancing atau memakai masker saat mengambil obatnya.
Mereka berdua jatuh sakit pada Mei dan kemudian didiagnosis dengan Covid-19.
Brian mengungkapkan penyesalan atas sikapnya yang mengabaikan bahaya virus corona hingga nyawa sang istri jadi 'tumbal'nya.
Baca Juga: Ingin Jadi Pramugari TNI AU? Lulusan SMA Bisa Daftar, Yuk Simak Persyaratannya!
"Saya berharap saya mendengarkan dari awal.
"Ini adalah virus nyata yang mempengaruhi orang secara berbeda. Saya tidak dapat mengubah masa lalu. Saya hanya dapat hidup di hari ini dan membuat pilihan yang lebih baik untuk masa depan.
"Dia tidak lagi menderita, tapi dalam damai. Aku melewati masa-masa merindukannya, tapi aku tahu dia berada di tempat yang lebih baik."
Dalam penyesalannya, Brian berharap sang istri dapat memaafkannya.
Terkait kepercayaannya pada teori konspirasi Covid-19, Brian mengklaim bahwa dia menemukan klaim palsu di Facebook , pada satu titik percaya bahwa pemerintah AS mungkin mencoba mengalihkan perhatian publik.
Tetapi ketika pasangan itu merasakan efek penuh dari virus pada Mei, Brian turun ke Facebook untuk menjelaskan bagaimana dia telah disesatkan, dan mendesak orang lain untuk lebih pintar.
"Pikirkan tentang apa yang saya tulis dan pikirkan apakah hal ini adalah krisis palsu. Virus Corona ini memengaruhi orang secara berbeda," tulisnya, memperingatkan ornag-orang akan bahaya virus corona.
Brian meminta orang-orang mengikuti saran pihak berwenang dan para ahli.
"Hal ini tidak dapat dikacaukan, tolong dengarkan pihak berwenang dan perhatikan nasihat para ahli.
"Kami tidak perlu takut akan hal ini dan dengan mengindahkan nasihat tersebut tidak berarti Anda takut, itu berarti Anda menunjukkan kebijaksanaan selama masa epidemi ini.
"Melihat ke belakang, saya seharusnya memakai masker pada awalnya tetapi saya tidak melakukannya dan mungkin saya membayar harganya sekarang,"
"Jadi pikirkan saja apa yang saya katakan dan jika Anda harus keluar mohon gunakan kebijaksanaan dan jangan bodoh seperti saya, sehingga hal yang sama tidak akan terjadi pada Anda seperti yang terjadi pada saya dan istri saya," tulisnya.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari