Namun, masyarakat yang terdata di BPJS Kesehatan pun tidak seluruhnya mendapatkan layanan vaksin gratis.
Erick menjelaskan, masyarakat dengan tingkat daya beli tertentu harus membeli vaksin secara mandiri.
Sebab, katanya, saat ini kondisi keuangan negara terus mengalami penurunan sehingga tidak bisa memberikan subsidi vaksin untuk semua masyarakat.
"Kami mengusulkan bila memungkinkan untuk masyarakat bisa membayar vaksin mandiri untuk yang mampu," ujar Erick.
"Jadi yang terdata di BPJS Kesehatan, tapi dengan tingkat daya beli berapa harus mandiri."
"Ini upaya kita juga untuk menekan upaya cashflow pemerintah," imbuhnya.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintah telah menjalin kerja sama dengan G42, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), dan Sinovac, perusahaan asal China, dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Menurut Erick, Indonesia bisa mendapatkan 30 juta vaksin yang bisa diberikan untuk 15 juta orang pada akhir 2020.
Satu orang akan mendapatkan dua dosis vaksin yang diberikan dalam jeda waktu dua minggu.
Sementara itu, pemerintah masih terus menyusun kesepakatan kerja sama pengadaan vaksin untuk 2021.
"Untuk tahun 2021 sendiri, total komitmen ini kita masih meng-arrange, ada yang 290 juta sampai 340 juta," ucapnya.
(Tsarina Maharani/Akhdi Martin Pratama)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peserta BPJS Kesehatan Bisa Gratis Vaksin Covid-19, tetapi..." dan "Erick Thohir Perkirakan Harga Vaksin Covid-19 Rp 440.000 Per Orang")
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR