"Dalam kunjungan ini kita juga ingin memastikan transformasi daripada industri kesehatan kita, di mana Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac adalah sebuah kerja sama yang win-win, menang-menang," kata Erick yang juga Menteri BUMN tersebut.
Erick berharap, dengan kerja sama tersebut, penyaluran bahan baku vaksin dari Sinovac akan dimulai pada November 2020 dan imunisasi massal akan dimulai pada awal 2021 mendatang.
"Ini yang saya harapkan bahwa kita semua agar bisa segera bangkit dari Covid-19 sesuai dengan timeline yang sudah dipastikan Ibu Menlu tadi, bagaimana imunisasi massal buat bangsa Indonesia bisa segera awal tahun depan," kata Erick.
Antisipasi
Melihat kerja sama dan langkah yang diambil pemerintah Indonesia terkait keputusan impor vaksin tersebut, pakar epidemiologi Dicky Budiman menyebutnya sebagai satu langkah yang positif.
Namun, Dicky menyebutkan, pengamanan vaksin ini akan lebih baik jika dilakukan pemerintah ke lebih dari satu pemasok.
Hal ini untuk mengantisipasi apabila calon vaksin dari satu produsen ternyata belum dinyatakan berhasil.
"Harus ada diversifikasi untuk meningkatkan peluang, adapun jumlahnya bisa ditentukan pemerintah sesuai analisis kebutuhan berdasar kajian dan rencana. Sembari memastikan adanya klausul transfer of knowledge dan teknologi sehingga kita diuntungkan," kata dia.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR