Advertorial

Berani Pakai? Inilah Toilet Transparan Buatan Jepang, Bisa Lihat Bagian dalam saat Tak Terkunci, Ternyata Ini Alasan Pembuatannya

Khaerunisa

Editor

Intisari-Online.com - Pernahkah Anda membayangkan menggunakan toilet umum yang transparan?

Bukan tak mungkin, bahkan kini telah ada toilet seperti itu di Jepang.

Diantara berbagai negara di dunia, Jepang terkenal sebagai negara yang memiliki toilet yang bersih.

Namun rupanya Jepang masih terus melakukan inovasi untuk mengembangkan pengalaman dan kenyamanan warganya dalam menggunakan toilet umum.

Baca Juga: Terkejut Bukan Main, Wanita Ini Telah Divonis Tidak Mungkin Hamil, Tapi Tiba-tiba Melahirkan saat di Toilet, Begini Kisahnya

Melansir nytimes.com (19/8/2020), Tokyo baru-baru ini meluncurkan toilet baru di dua taman umum yang bertujuan untuk mengatasi masalah-masalah toilet umumnya seperti keadaan yang gelap, kotor, dan berbahaya.

Di satu sisi toilet unik di Jepang ini memiliki warna yang terang benderang, sementara di sisi lain transparan.

Dibuatnya toilet yang trasparan bertujuan agar mereka yang perlu menggunakannya bisa mengecek kebersihan dan keamanan bilik toilet tanpa harus masuk ke dalamnya atau menyentuh apa pun.

Jepang sendiri telah lama bereksperimen dengan toilet, menghasilkan tutup yang membuka dan menutup secara otomatis dan kursi yang menghangat.

Baca Juga: Gas Pol! Rusia Meluncurkan Vaksin Covid-19 Kedua, Produksinya di Bekas Pabrik Senjata Biologis Rahasia yang Legendaris Ini

Namun, toilet yang dirancang oleh Shigeru Ban, arsitek pemenang Hadiah Pritzker, menawarkan keunikan baru.

Toilet tersebut terbuat dari 'kaca pintar' yang mengubah opasitas yang sudah digunakan di kantor dan bangunan lain untuk memberikan privasi saat dibutuhkan.

Toilet dipasang di ibu kota Jepang bulan ini, bertepatan dengan kampanye nasional untuk menghapus toilet umum kuno di kota itu menjelang Olimpiade Musim Panas yang sekarang tertunda.

Berdiri di depan rumpun pohon di distrik Shibuya, bilik-bilik toilet itu tampak menonjol, dengan dinding berwarna-warni dengan warna-warna seperti mangga, semangka , jeruk nipis, ungu, dan teal .

Baca Juga: Modalnya 'Hanya Otak Yahudi', Israel yang Kecil Mampu Jadi Negara 'Kemarin Sore' yang Punya Militer Adidaya, Simak Selengkapnya

Saat ditempati dan dikunci dengan benar, toilet kaca berwarna menjadi buram dan buram.

Saat pintu tidak terkunci, arus listrik akan menyetel kembali kristal di kaca agar lebih banyak cahaya bisa masuk, menciptakan efek transparan.

Toilet disajikan sebagai contoh lain dari kemajuan teknologi negara yang futuristik dan estetis.

Hadirnya toilet transparan ini ditanggapi secara beragam oleh orang-orang.

Baca Juga: Covid Hari Ini 23 Agustus 2020: Mulai Besok, Pelanggar Protokol Kesehatan di Jateng Akan Dikenai Sanksi Seperti Ini, Simak Baik-baik

"Saya khawatir ini akan menjadi transparan karena kerusakan," tulis seorang pengguna media sosial dengan akun Twitter @yukio dalam postingan yang beredar luas .

“Butuh waktu untuk membiasakan diri dengan ide tersebut,” tulis Ming Cheng, seorang arsitek yang berbasis di London, di Twitter.

Sementara itu, Serah Copperwhite (28), seorang pekerja teknologi yang berbasis di sebuah distrik di selatan Tokyo, mengatakan bahwa meskipun dia biasanya menghindari toilet umum, dia akan lebih cenderung menggunakan toilet yang baru karena terlihat cerah dan bersih.

"Saya mempercayai sains," kata Copperwhite, dalam wawancara telepon pada hari Rabu, membahas kekhawatiran di media sosial tentang keandalan teknologi kaca, dikutip dari nytimes.com.

Baca Juga: Berpacaran Sejak SMA, Dua Sejoli Ini Harus Alami Perpisahan Menyakitkan Setelah 6 Tahun Bersama Terutama untuk Sang Pria: 'Keinginan Terakhirnya Belum Terwujud'

Terkait inovasi toilet di Jepang, telah lama orang-orang menyerukan kepada pemerintah nasional Jepang untuk membuat toilet fisik di ruang publik lebih menarik dan dapat diakses oleh penduduk dan turis.

Meski begitu, terkait toilet transparan ini, beberapa penduduk Tokyo berpendapat bahwa toilet itu salah tempat di ruang publik yang terbuka dan mungkin lebih cocok di tempat lain.

"Saya tidak mau mengambil risiko privasi saya karena seseorang ingin membuat toilet mewah," kata Sachiko Ishikawa, seorang penulis dan penerjemah berusia 32 tahun, dalam sebuah wawancara telepon pada hari Rabu dari Tokyo.

Ishikawa mengatakan dia khawatir bahwa kesalahan manusia akan membuat pengguna kamar mandi terlalu mudah untuk secara tidak sengaja mengekspos diri mereka sendiri.

Baca Juga: Korea Utara Malah Luncurkan Kampanye Anti Rokok, Padahal Kim Jong-un Sendiri Seorang Perokok Beratm Kontradiktif?

Struktur transparan juga bisa membuat mereka lebih rentan terhadap penyerang, katanya.

"Mereka mungkin menunggumu jika kamu keluar dari kamar mandi," katanya.

"Jadi argumen perlindungan tidak berlaku untukku," imbuhnya.

Bagaimana dengan Anda? Apakah nyaman jika menggunakan toilet transparan?

Baca Juga: 'Terapi Kejut' Kremlin Kembali Dilancarkan, Gunakan Racun Khusus kepada Korbannya, Tak Mematikan Tapi Bikin Target Dijamin Kapok Menyerang Putin

(*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait