Justin Mock dari DARPA, mengomentari simulasi itu dan menyebut hasilnya sebagai "lompatan besar" untuk teknologi AI yang dikembangkan itu.
Yang lebih mengesankan adalah sebelum menang atas pilot manusia, AI yang menang mengalahkan tujuh pesaing lainnya, termasuk Lockheed Martin.
AI yang memenangi simulasi itu dikembangkan oleh Heron Systems.
Heron System dideskripsikan DARPA sebagai "bisnis kecil” milik wanita yang kurang beruntung yang berbasis di Maryland dan Virginia sejak 1993.
Pegembangan AI tersebut dilaporkan hanya memakan waktu satu tahun.
Selain Heron dan Lockheed Martin, pengembang AI lainnya ada Aurora Flight Sciences, EpiSys Science, Georgia Tech Research Institute, Perspecta Labs, PhysicsAI, dan SoarTech juga turut ambil bagian dalam kompetisi tersebut.
Pengelola Program ACE, Kolonel Daniel Javorsek, mengatakan bahwa pesawat terbang AI yang sepenuhnya otonom "masih jauh" untuk diterapkan.
Javorsek menambahkan masih perlu satu dekade untuk menempatkan sistem AI yang bertanggung jawab atas F-16 atau F-15.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR